FBI Sebut Kerusuhan 6 Januari di Gedung Capitol AS Sebagai Aksi Terorisme Domestik
Kompas dunia | 3 Maret 2021, 11:50 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat dalam pengusutan mereka atas penyerbuan dan pendudukan Gedung Capitol, tempat Senat dan Kongres AS bekerja, menyimpulkan penyerbuan mematikan 6 Januari lalu oleh para pendukung mantan presiden AS Donald Trump sebagai aksi terorisme domestik
Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) Christopher Wray pada Selasa (02/03/2021) mengatakan, "Serangan itu, pengepungan itu, adalah perilaku kriminal, jelas dan sederhana, dan itu merupakan perilaku yang kami, FBI, pandang sebagai aksi terorisme domestik," tutur Wray dalam sesi dengar pendapat di hadapan Komite Kehakiman Senat AS.
Wray menyebut para perusuh itu berasal dari "berbagai latar belakang."
Baca Juga: Ngeri, Pendukung Donald Trump Ingin Ledakkan Gedung Capitol saat Joe Biden Berpidato
"Para penyerang pada (peristiwa) 6 Januari itu mencakup sejumlah orang, dan angkanya terus meningkat saat kami menyusun penyelidikan kami, yang kami sebut sebagai milisi ekstremisme kekerasan. Dan, kami telah menahan beberapa orang yang kami kategorikan ke dalam ekstremisme kekerasan bermotif rasial, yang juga melibatkan warga kulit putih," papar Wray.
Sejauh ini, sedikitnya 280 orang telah ditahan dengan lebih dari 300 dakwaan pascaserangan pada 6 Januari itu, yang mengganggu proses penghitungan suara elektoral Kongres dalam pemilihan presiden AS lalu. Sebanyak lima orang tewas dalam serangan itu, termasuk seorang petugas polisi Gedung Capitol.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV