Pemimpin Dunia Kutuk Tewasnya 18 Demonstran saat Unjuk Rasa Tolak Kudeta Myanmar
Kompas dunia | 1 Maret 2021, 08:48 WIBBaca Juga: Demonstrasi di Myanmar Semakin Panas, Polisi Tangkap Wartawan Media Asing
AS pun mengumumkan telah memberikan sanksi terbaru kepada dua orang jenderal yang terlibat pada kudeta 1 Februari, Senin (1/3/2021), setelah adanya demonstran yang tewas pekan lalu.
“Kami berdiri di posisi rakyat Birma dan mendukung semua negara untuk berbicara satu suara mendukung keinginan mereka,” cuit Blinken di Twitter.
Baca Juga: Vaksin Johnson & Johnson Sekali Suntik Mulai Digunakan di AS Minggu Ini
Sedangkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Inggris, meminta kekerasan di Myanmar dihentikan dan demokrasi harus dikembalikan.
“Bekerja dengan AS dan Kanada, Inggris telah melakukan tindakan dengan memberikan sanksi kepada sembilan perwira militer Myanmar, termasuk panglima, atas peranan mereka saat kudeta,” ujarnya.
Badan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB melaporkan polisi dan militer telah melakukan kekerasan pada demonstrasi damai di beberapa lokasi di Myanmar.
Baca Juga: Israel Setuju Untuk Memvaksinasi Buruh di Tepi Barat
Akibatnya, sekitar 18 orang demonstran tewas dan 30 orang lainnya luka-luka.
“Dilaporkan adanya kematian karena peluru tajam di kerumunan di Yangon, Dawei, Mandalay, Myeik, Bago dan Pokokku,” bunyi pernyataan mereka.
Selain itu, militer dan kepolisian juga menggunakan gas air mata, granat cahaya dan granat setrum.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV