> >

Pembatasan Covid-19 Bikin Emisi Gas Australia Anjlok ke Tingkat Terendah Selama 25 Tahun Terakhir

Kompas dunia | 27 Februari 2021, 07:15 WIB
Warga kota Melbourne berjalan dan bersepeda di St. Kilda Beach di Melboune, Australia, Rabu (17/2/2021). Melbourne akan melonggarkan lockdown setelah berhasil menekan laju penyebaran virus corona. Emisi gas rumah kaca Australia turun ke level terendah sejak 1995, hasil dari berbagai pembatasan sosial yang diterapkan negara itu dalam upaya menghadang pandemi Covid-19. (Sumber: Associated Press)

CANBERRA, KOMPAS.TV - Emisi gas rumah kaca Australia turun ke level terendah sejak 1995, hasil dari berbagai pembatasan sosial yang diterapkan negara itu dalam upaya menghadang pandemi Covid-19.

Data yang dirilis oleh Departemen Industri, Ilmu Pengetahuan, Energi, dan Sumber Daya Australia pada Jumat (26/02/2021) seperti dikutip Xinhua mengungkapkan, emisi turun 4,4 persen dalam 12 bulan hingga September 2020.

Penurunan itu sebagian besar dipicu penyusutan 10,2 persen dalam emisi dari transportasi sebagai dampak dari instruksi bekerja dari rumah (work-from-home) dan penutupan perbatasan guna mencegah penyebaran COVID-19.

Emisi Australia kini telah turun hingga 21,7 persen dari puncaknya pada 2007 dan 19 persen dari 2005, tahun dasar untuk target pengurangan emisi negara tersebut sebesar 26 hingga 28 persen pada 2030 berdasarkan perjanjian iklim Paris.

Baca Juga: Turun! Emisi Gas Karbon CO2 Dunia Selama Pandemi Covid-19 Tahun Ini

Sementara itu, emisi global turun 7 persen pada 2020.

Meski demikian, emisi di Australia dan seluruh dunia diperkirakan akan mengalami rebound pada 2021 seiring dengan dilonggarkannya pembatasan di seluruh dunia dan dilanjutkannya kembali perjalanan internasional.

Menteri Energi dan Pengurangan Emisi Australia Angus Taylor mengatakan bahwa investasi dalam teknologi rendah emisi akan memungkinkan "kesuksesan berkelanjutan" Australia dalam memenuhi target pengurangan emisi.

"Hasil ini mencerminkan penurunan struktural jangka panjang yang signifikan dalam emisi dari sektor listrik dan pertanian, serta penurunan sementara emisi dari pertanian (karena kekeringan) dan transportasi (karena pembatasan coronavirus)," katanya dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU