Di Tengah Kontoversi, Hungaria Jadi Negara Uni Eropa Pertama yang Menggunakan Vaksin Buatan China
Kompas dunia | 25 Februari 2021, 06:08 WIBBaca Juga: Sinopharm Umumkan Vaksin Covid-19 Mereka 79,3% Efektif
Suntikan Sinopharm membuat jumlah vaksin yang saat ini digunakan di Hongaria menjadi lima. Vaksin lain yang juga digunakan Hungaria adalah Pfizer, Moderna, AstraZaneca dan Sputnik V buatan Rusia.
Pemerintah Hungaria sebelumnya mengkritik cepatnya program pengadaan vaksin di Uni Eropa. Uni Eropa berusaha untuk membeli vaksin dari negara-negara seperti China dan Rusia, meskipun jajak pendapat menunjukkan kepercayaan yang rendah pada vaksin tersebut, di kalangan warga Hungaria.
“Baik saya maupun produsen vaksin tidak dapat menjamin bahwa vaksin dari timur akan memberikan perlindungan yang kami butuhkan untuk divaksinasi. Saya belum menemukan dokumentasi yang membuktikan bahwa negara-negara Uni Eropa akan mengizinkan masuknya mereka yang telah divaksinasi dengan vaksin China atau Rusia," ujar Dr. Komaromi.
Baca Juga: Iran dan Rusia Sepakat Produksi Bersama Vaksin Sputnik V di Iran
Dalam wawancara dengan radio publik akhir bulan lalu, Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, mengatakan dia secara pribadi akan memilih untuk divaksinasi dengan vaksin Sinopharm.
“Saya sedang menunggu vaksin China, saya sangat percaya akan hal itu,” kata Orban. "Saya pikir orang China telah mengetahui virus ini paling lama, dan mereka mungkin yang paling mengetahuinya,” ujarnya.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV