Puluhan Ribu Warga Myanmar Gelar Pemogokan 22222, Abaikan Ancaman Militer
Kompas dunia | 22 Februari 2021, 21:19 WIBMereka juga mencegah Parlemen Myanmar bersidang dengan mengatakan bahwa pemilu pada November 2020 penuh dengan kecurangan. Hasil pemilu itu dimenangkan telak oleh partai NLD, partai Suu Kyi.
Dewan militer menyatakan akan menggelar pemilu yang baru dalam waktu setahun ke depan.
Warga Myanmar meminta kudeta militer itu diakhiri dan Suu Kyi dibebaskan bersama anggota senior partai NLD.
Pantauan Thompson Chau, editor media lokal Frontier mengatakan pada BBC, protes hari ini adalah demo penentang kudeta militer terbesar sejak awal Februari.
Baca Juga: Facebook Blokir dan Hapus Akun Militer Myanmar, True News Information Team
“Lebih banyak jalan yang diblokir, jalan raya diblokir dan toko-toko tutup ke mana pun kita pergi," kata Chau.
Warga yang bekerja untuk perusahaan resmi negara, pelaporan dan departemen pajak, dokter pemerintah hingga insinyur, juga ikut dalam pemogokan berjuluk “Revolusi 22222” atau #2Fivegeneralstrike.
Beberapa pihak juga membandingkan demonstrasi hari ini dengan pemberontakan 8888 pada 8 Agustus 1988. Ketika itu, demonstran anti-pemerintah mengalami kekerasan oleh aparat militer hingga menewaskan ratusan pengunjuk rasa.
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV