> >

Jepang Angkut Warganya Meninggalkan Myanmar Pasca Kudeta Militer

Kompas dunia | 22 Februari 2021, 19:13 WIB
Para demonstran yang memprotes kudete militer Myanmar. (Sumber: AP/Kompas.com)

TOKYO, KOMPAS.TV - Pemerintah Jepang memutuskan membawa pulang warga negaranya dari Myanmar setelah terjadinya kudeta militer.

Penerbangan pertama yang mengangkut warga Jepang ini dilakukan karena bisnis Jepang di Myanmar menghadapi ketidakpastian.

Dikutip dari Kyodo News, warga Jepang di Myanmar diangkut dengan penerbangan All Nippon Airways (ANA) menuju Bandara Narita Tokyo.

Warga Jepang itu mayoritas adalah kalangan pebisnis yang diperintahkan untuk kembali oleh kantor pusat perusahaan mereka di Jepang menyangkut masalah keselamatan mereka.

Di antara mereka adalah seorang pria berusia 40-an yang bekerja dalam bisnis manufaktur. Pria itu seharusnya menghabiskan beberapa tahun lagi di Myanmar, tetapi kudeta tersebut telah menciptakan ketidakpastian.

Sementara itu seorang pria berusia 49 tahun di bisnis real estate yang juga ikut dalam rombongan memastikan akan kembali ke Myanmar jika situasi sudah aman.

Perusahaan penerbangan ANA mengoperasikan penerbangan harian antara Yangon dan Narita sebelum Pandemi Virus Corona. Selama pandemi Corona perusahaan penerbangan ANA mengurangi layanan setelah penyebaran Virus Corona, termasuk setelah kejadian kudeta militer terhadap sejumlah politisi sipil Myanmar.

Baca Juga: Protes Anti-Kudeta, Usai 2 Orang Ditembak Mati di Mandalay, Myanmar

Kudeta militer terhadap politisi sipil Myanmar berlangsung pada 1 Februari lalu. Dengan dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing, militer Myanmar memulai kudeta dengan menangkap dan menahan para pejabat negara. Termasuk di antaranya membubarkan kabinet, serta membatalkan pelantikan anggota parlemen hasil pemilu. Salah satu pejabat negara yang ditangkap adalah Penasehat Negara Aung San Suu Kyi.

Militer Myanmar melakukan kudeta karena meyakini pemilu 2020 lalu tidak sah.

Militer Myanmar juga melakukan penangkapan terhadap sejumlah tokoh demonstran termasuk melakukan penembakan. Penembakan ini mengakibatkan dua demonstran tewas terkena peluru tajam dalam unjuk rasa di Manadalay, Sabtu (20/2/2021).

Kepolisian Myanmar beberapa hari lalu juga menangkap aktor Lu Min, karena ia mendukung demonstrasi kudeta Myanmar. Istri Lu Min, Khin Sabai Oo, lewat unggahan di Facebook mengabarkan, polisi mendobrak rumahnya untuk menangkap paksa Lu Min.

Kepolisian Myanmar memasukan nama Lu Min dalam daftar enam artis yang diburu akibat keterlibatan di demonstrasi menentang junta militer. (Andy Lala)

Baca Juga: Ribuan Orang Demonstrasi Menentang Kudeta Myanmar di Tokyo, Diyakini Unjuk Rasa Terbesar di Jepang

 

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU