Akibat Pandemi Covid-19, Bahkan Prostitusi Yang Legal Di Nevada Pun Jadi Tabu
Kompas dunia | 21 Februari 2021, 08:00 WIBLAS VEGAS, KOMPAS.TV – Sebelum pandemi Covid-19 merebak, negara bagian Nevada di Amerika Serikat (AS) yang pendapatannya bergantung pada kunjungan turis, punya daya tarik kontroversial: Inilah satu-satunya tempat di AS di mana seseorang dapat membayar jasa seks secara legal, seperti dilansir dari Associated Press.
Namun, hari-hari belakangan ini, bahkan di Nevada sendiri, bisnis seks jadi hal yang tabu.
Rumah-rumah bordil resmi sudah ditutup selama hampir setahun, membuat para pekerja seks komersial (PSK) terpaksa memilih aktivitas lain yang kurang menguntungkan seperti kencan online atau layanan pendampingan non-seksual. Banyak para PSK berlisensi, yang bekerja sebagai kontraktor independen, berjuang untuk memenuhi persyaratan untuk mendapatkan tunjangan bagi pengangguran sejak penutupan bisnis seks di wilayah itu pada Maret tahun lalu. Sebagian PSK lain memilih tetap menawarkan jasa mereka secara ilegal.
Meski bisnis rumah bordil legal tampaknya tak sejalan dengan pembatasan sosial, para PSK dan pemilik rumah bordil tak sependapat. Menurut mereka, rumah bordil seharusnya tetap diperbolehkan beroperasi seperti industri lain yang menawarkan kontak interaksi dekat macam panti pijat dan layanan kesehatan gigi. Namun, sejumlah tindakan perlindungan diperlukan.
Baca Juga: Perbudakan Seks Terbongkar di Australia, Gadis-Gadis Muda Dibius dan Dipaksa Jadi PSK
“Kita bisa bekerja dengan pembatasan jarak kontak, seperti yang mereka lakukan di panti-panti pijat, yang tetap buka di negara bagian Nevada,” ujar Alice Little, salah satu PSK berlisensi. “Anda bisa pergi ke dokter gigi dan dokter gigi memeriksa mulut Anda. Anda juga bisa pergi ke sanggar tato dan menato wajah Anda saat itu. Anda bahkan bisa menindik wajah Anda. Dan itu semua tidak membutuhkan masker.”
Tapi, sejauh ini, para pejabat Nevada tak setuju.
Satuan tugas negara bagian yang mengeluarkan rekomendasi tentang pembatasan belum menanggapi permintaan para pemilik rumah bordil yang mencari cara untuk beroperasi kembali. Dan gugatan yang diajukan oleh Little terhadap Gubenur Nevada Steve Sisolak tahun lalu pun, gagal.
Baru-baru ini, gubernur dari Partai Demokrat itu menyatakan, rumah bordil, juga hiburan dewasa lain seperti klub malam dan klub penari telanjang, akan tetap tutup hingga 1 Mei mendatang. Setelah itu, negara bagian akan menyerahkan mandat pada wilayah setingkat di bawahnya untuk memutuskan pengoperasian kembali bisnis-bisnis dewasa tersebut, selama kasus Covid-19 tidak meningkat.
Nevada, seperti negara bagian lain di AS, mengalami lonjakan kasus Covid-19 selama musim dingin. Namun, sejak pertengahan Januari, jumlah kasus Covid-19 mulai menurun sedikit demi sedikit.
Prostitusi hanya legal di sekitar 20 rumah bordil berlisensi di Nevada, dan para PSKnya menjalani tes rutin untuk penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Mereka akan mendapatkan kartu kerja dari penegak hukum setempat setelah lolos pemeriksaan latar belakang oleh FBI.
Di masa lalu saat Nevada menjadi kawasan pertambangan, rumah-rumah bordil merupakan bisnis ilegal. Namun, keberadaan rumah-rumah bordil ditoleransi di sejumlah area hingga Nevada melegalkan mereka di tahun 1971.
Rumah bordil hanya diperbolehkan beroperasi di wilayah yang berpopulasi kurang dari 700 ribu orang. Di sejumlah wilayah termasuk Las Vegas dan Reno, rumah bordil dan prostitusi termasuk ilegal, namun letaknya hanya sekitar setengah hingga satu jam perjalanan bermobil. Beberapa bisnis bahkan menawarkan jasa limosin mewah sebagai kendaraan pengantar menuju rumah bordil.
Baca Juga: Sepinya Kota Las Vegas Karena Kasino Ditutup Untuk Cegah Corona
Little, yang bekerja di rumah bordil Moonlite Bunny Ranch di ibukota Carson City, mengakui kehilangan 95% pendapatannya akibat penutupan bisnis rumah bordil. Sebagai gantinya, ia telah menawarkan layanan kencan virtual dan membuat konten dewasa melalui situs OnlylFans.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV