Meski Takut Jarum Suntik, Presiden Afrika Selatan Akhirnya Rela Disuntik Dengan Vaksin J&J
Kompas dunia | 17 Februari 2021, 23:56 WIBCAPE TOWN, KOMPAS.TV – “Bolehkah saya menutup mata?” tanya Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa setengah bercanda pada Rabu (17/2) saat seorang petugas kesehatan bersiap menyuntiknya. Meski mengaku takut akan jarum suntik, Ramaphosa akhirnya disuntik vaksin dan menjadi salah satu orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 di negara yang memiliki kasus Covid-19 terkonfirmasi di Afrika itu.
“Semula, saya sedikit takut melihat jarum suntik panjang yang akan menusuk lengan saya itu, tapi lalu semuanya terjadi begitu cepat dan mudah,” aku Ramaphosa seperti dilansir dari Associated Press. “Hari ini menjadi tonggak sejarah bagi Afrika Selatan. Akhirnya, vaksin ada di sini, dan sedang diberikan
Momen penyuntikan Ramaphosa disiarkan secara langsung di televisi Afrika Selatan. Sejumlah staf di rumah sakit di distrik Khayelitsha, kota kecil yang miskin dekat Cape Town, bertepuk tangan karena Ramaphosa berhasil menaklukkan rasa takutnya. Beberapa menit kemudian, Ramaphosa menyerukan agar 60 juta warga Afrika Selatan tak ragu menerima vaksin.
Baca Juga: Virus Corona yang Ditemukan di Selandia Baru Merupakan Varian Afrika Selatan
“Saya hendak mengundang rakyat Afrika Selatan untuk menerima vaksin ini agar kita semua bisa aman dan sehat,” kata Ramaphosa.
Ramaphosa sendiri menerima suntikan dosis vaksin Johnson and Johnson (J&J), vaksin yang menjadi pilihan Afrika Selatan setelah sebelumnya menolak vaksin AstraZeneca di momen terakhir sebelum vaksinasi digelar. Kini, tahap pertama vaksinasi bagi para tenaga kesehatan akan dimulai seiring dengan studi observasi, lantaran vaksin J&J belum disetujui penggunaannya di Afrika Selatan, atau di negara mana pun di dunia.
Pekan lalu, menteri kesehatan Afrika Selatan mengumumkan bahwa Afrika Selatan tidak akan melakukan imunisasi dengan vaksin AstraZeneca meski telah melakukan persiapan berbulan-bulan. Sebuah studi kecil yang menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca tidak manjur melawan varian virus yang kini mendominasi benua Afrika, disebut menjadi penyebabnya.
Baca Juga: Jepang Mulai Vaksinasi Massal Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan, Targetkan 40.000 Nakes Hingga Maret
Sebaliknya, Afrika Selatan berpaling pada vaksin J&J secara mendadak, meski baru menerima pengiriman 80.000 dosis dari Belgia pada Selasa malam (16/2). Vaksin-vaksin tersebut segera didistribusikan ke pusat-pusat vaksinasi di seluruh 9 provinsi di Afrika Selatan pada malam itu juga agar siap digunakan esok harinya.
Afrika Selatan menaruh keyakinan pada vaksin J&J setelah uji coba klinis internasional menunjukkan bahwa vaksin tersebut efektif dalam memberikan perlindungan terhadap varian virus yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan pada Desember lalu. Hasil awal uji coba menunjukkan, vaksin J&J memiliki tingkat efikasi 57% melawan kasus Covid-19 sedang hingga parah yang disebabkan oleh varian virus tersebut, dan tingkat efikasi yang lebih tinggi terhadap penyakit parah.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV