> >

Apa Kabar Covax, Rencana Penyediaan Vaksin Bagi Negara-Negara Miskin Dunia?

Kompas dunia | 16 Februari 2021, 08:00 WIB
Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford (Sumber: AP Photo)

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pekan lalu, lebih dari 130 juta dosis vaksin telah didistribusikan secara global. Sebanyak tiga perempat dari jumlah ini didistribusikan ke 10 negara. Hampir 130 negara dengan total populasi 2,5 milyar orang belum menerima vaksin, kata Tedros.

Mengapa Persetujuan untuk Penggunaan Darurat Itu Penting?

Tak seperti di negara-negara makmur, banyak negara-negara berkembang tidak memiliki sumber daya untuk menentukan apakah vaksin layak disetujui penggunaannya atau tidak. Mereka bergantung pada WHO untuk menentukan keamanan, efektivitas dan kelayakan pembuatan vaksin.

Momen paling berdampak bagi Covax adalah saat PBB menyetujui vaksin AstraZeneca untuk penggunaan darurat pada Senin (15/2). Lantaran, Covax telah membeli ratusan juta dosis vaksin ini, meskipun tidak ada jaminan kapan negara-negara peserta Covax akan menerimanya. Institut Serum India, yang akan memproduksi mayoritas vaksin ini, telah menyatakan sebelumnya bahwa penyediaan vaksin bagi Covax akan dikalibrasikan dengan kebutuhan domestik India dan negara-negara lain.

Baca Juga: Indonesia Kejar Pengadaan Vaksin Corona dari COVAX WHO

Namun, baru-baru ini muncul sejumlah pertanyaan tentang penggunaan vaksin terkait menyebarnya varian baru virus yang pertaa teridentifikasi di Afrika Selatan. Studi awal menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca kurang efektif melawan varian virus ini, dan pemerintah Afrika Selatan telah menunda rencana untuk mendistribusikan pasokan vaksin miliknya. Pekan lalu, WHO menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca akan tetap digunakan di negara-negara yang mendeteksi varian virus itu. Namun, kepala Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Afrika justru memperingatkan negara-negara Afrika untuk memprioritaskan vaksin lain.

Siapa Yang Pertama Memperoleh Dosis Vaksin?

Para pemimpin Covax sendiri tidak menyebutkan hal ini.

Gian Gandhi, koordinator pasokan Covax dari UNICEF – badan anak-anak PBB – mengatakan, konfirmasi dosis yang akan didistribusikan akan dilakukan jika WHO telah menyetujui vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Penasihat Ahli WHO Rekomendasikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

 WHO memperhitungkan kesiapan dan kebutuhan, dan telah memprioritaskan vaksin bagi para pekerja kesehatan dan orang-orang yang rentan, seperti kaum manula.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU