Jepang Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer, Vaksinasi Prioritas Pertama Mulai Hari Rabu
Kompas dunia | 14 Februari 2021, 22:05 WIBTOKYO, KOMPAS.TV – Jepang secara resmi menyetujui ijin penggunaan darurat vaksin virus Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer. Seperti dilansir Associated Press, vaksin Covid-19 buatan Pfizer tersebut merupakan vaksin Covid-19 pertama yang disetujui penggunaannya oleh pemerintah Jepang.
Dilansir Associated Press hari Minggu, (14/02/2021), pengumuman itu muncul setelah panel pemerintah pada hari Jumat mengkonfirmasi hasil akhir dari uji klinis yang dilakukan di Jepang menunjukkan vaksin tersebut memiliki kemanjuran yang serupa dengan apa yang ditunjukkan uji klinis di luar negeri.
Banyak negara mulai memvaksinasi warganya akhir tahun lalu, dan vaksin Pfizer telah digunakan di tempat lain sejak Desember.
Berdasarkan rencana saat ini, sekitar 20.000 pekerja medis garis depan di rumah sakit di Jepang akan mendapatkan suntikan pertama mereka dimulai sekitar hari Rabu, (17/02/2021).
Baca Juga: Kondisi Pasca-gempa Dahsyat Berkekuatan 7,3 Magnitudo di Fukushima Jepang
Sekitar 3,7 juta pekerja medis lain akan menyusul diikuti oleh warga lanjut usia yang rencananya akan mendapat suntikan dosis pertama mereka pada bulan April. Pada bulan Juni diharapkan semua orang lainnya akan mendapatkan vaksinasi massal.
Pejabat kementerian kesehatan Jepang Yuta Yamashita mengatakan penyuntikan dapat dimulai segera setelah panel kementerian yang mengurus logistik vaksinasi memberi izin
Persetujuan diberikan dalam proses jalur cepat khusus untuk penggunaan darurat. Proses ini hanya membutuhkan waktu dua bulan dibandingkan dengan proses biasa yang memakan waktu satu tahun.
Namun, peluncuran di Jepang masih tertinggal di belakang banyak negara lain karena pemerintah telah meminta pengujian klinis di Jepang selain menganalisa hasil uji klinis internasional yang dilakukan Pfizer terhadap lebih dari 40.000 orang dari Juli hingga November.
Banyak negara menerima hasil Pfizer dan lanjut pada proses vaksinasi.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV