Jenderal Pemimpin Kudeta Myanmar Minta Unjuk Rasa Dihentikan, Sebut Hasutan Orang Tak Bermoral
Kompas dunia | 12 Februari 2021, 09:56 WIBNAYPYIDAW, KOMPAS.TV - Jenderal militer Myanmar sekaligus pemimpin kudeta, Jenderal Senior Min Aung Hlaing memerintahkan agar unjuk rasa dihentikan.
Min Aung Hlaing bahkan menyebut unjuk rasa itu merupakan hasutan dari orang tak bermoral dan menekankan pegawai negeri untuk kembali bekerja.
Unjuk rasa yang dilakukan oleh rakyat Myanmar penentang kudeta junta militer telah memasuki hari keenam.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Amazon Brasil, Diklaim Tiga Kali Lebih Berbahaya
Semua masyarakat Myanmar dari berbagai lapisan, bahkan pengawai negeri, pekerja medis, guru dan pekerja kereta api.
Hal itu membuat Min Aung Hlaing bereaksi dan mengungkapkan kemarahannya.
“Mereka yang tak melakukan tugasnya diminta untuk kembali secepatnya demi kepentingan negara dan masyarakat tanpa terfokus pada emosi,” ujarnya dilansir dari Al Jazeera.
Baca Juga: Joe Biden Batalkan Perintah Nasional untuk Pendanaan Tembok Perbatasan Donald Trump
Seperti dilansir dari AFP, Hlaing juga melontarkan ancaman bahwa pihaknya akan mengambil tindakan efektif jika imbauannya tak ditanggapi.
Namun pernyataan Aung Hlaing malah ditanggai sinis oleh sejumlah masyarakat di media sosial.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV