Boeing Menyatakan Akan Terus Bantu Penyelidikan Sriwijaya Air yang Jatuh
Kompas dunia | 11 Februari 2021, 22:31 WIBBaca Juga: Soal Temuan KNKT, DPR Minta Sriwijaya Air Tanggung Jawab
Menurut Nurcahyo, DMI tersebut biasa terjadi di dunia penerbangan.
“Tanggal 25 Desember, ditemukan bahwa petunjuk kecepatan (Mach/Airspeed Indicator) di sisi sebelah kanan rusak. Perbaikan yang dilakukan belum berhasil dan dimasukkan ke dalam daftar penundaan perbaikan kategori C, sesuai dengn MEL. Untuk kategori C penundaan perbaikan boleh sampai dengan 10 hari”, ungkap Nurcahyo saat memberikan keterangan pers (10/02/2021).
Setelah dimasukkan ke dalam DMI, pesawat kemudian diperbaiki pada tanggal 4 Januari. “Tanggal 4 Januari, indikator diganti dan hasilnya bagus sehingga DMI ditutup”, tambahnya.
Selain itu, Nurcahyo mengungkapkan pada tanggal 3 Januari pesawat juga mengalami kerusakan pada bagian tuas pengatur mesin, “Tanggal 3 Januari 2021, pilot melaporkan autothrottle atau tuas pengatur tenaga mesin yang digerakkan secara otomatis, pengatur otomatisnya tidak berfungsi. Kemudian dilakukan perbaikan dan sudah berhasil”
Baca Juga: Investigasi Sriwijaya Air SJ182 Belum Selesai, KNKT Masih Cari CVR yang Diduga Tertimbun Lumpur
“Kemudian tanggal 4 Januari 2021, autothrottle dilaporkan kembali tidak berfungsi. Perbaikan dilakukan dan belum berhasil sehingga dimasukkan dalam daftar penundaan perbaikan (DMI)”, tambahnya.
Pesawat kemudian kembali diperbaiki pada tanggal 5 Januari 2021. Perbaikan tersebut berhasil dilakukan sehingga DMI ditutup. “Tanggal 5 Januari 2021, dilakukan perbaikan dengan hasil baik dan DMI ditutup”, pungkasnya.
Empat hari berselang, pesawat SJ-182 yang mengangkut 50 orang penumpang dan 12 orang wak kru kabin jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV