Aktivis Wanita Arab Saudi Ungkap Alami Pelecehan Seksual dan Penyiksaan saat Diinterogasi
Kompas dunia | 11 Februari 2021, 21:02 WIBRIYADH, KOMPAS.TV - Aktivis wanita Arab Saudi, Loujain al-Hathloul ternyata mengalami pelecehan seksual dan penyiksaan saat dinterogasi.
Loujain sebelumnya ditahan nyaris sekitar tiga tahun karena kerap menyuarakan kritikan terhadap kerajaan.
Salah satu kritikannya adalah mengenai larangan mengemudi bagi wanita, meski kini hal itu sudah diizinkan.
Baca Juga: Dipenjara Karena Kritik, Aktivis Hak Perempuan Arab Saudi Akhirnya Dibebaskan
Dia ditangkap pada 2018, dan dihukum 6 tahun penjara di bawah Undang-Undang (UU) Kontraterorisme.
Seperti dilaporkan Daily Mail, Pengacara HAM, Baroness Helena Kennedy menuliskan laporan bahwa aktivis perempuan termasuk Louijan mengalami pelecehan seksual dan kekerasan saat diinterogasi di penjara Arab Saudi,
Kennedy mengungkapkan adanya pemaksaan melakukan ciuman dan seks selama interogasi.
Baca Juga: Iran Lakukan Latihan di Perbatasan Irak, Persiapan Hadapi AS?
Mereka juga dipaksa untuk menonton film porno, diancam diperkosa, diancam digantung, dipukuli dan mengalami setruman listrik.
Sebelumnya, saudara Loujain, Walid Alhatloul sempat mengatakan hal yang sama pada 2018.
Walid kala itu mengungkapkan kepada CNN, Loujain mengatakan dirinya dicambuk, dipukuli, disesrum dan dilecehkan secara seksual di sebuah ruang bawah tanah yang dia sebut “Istana Teror”.
Hal itu diungkapkan Loujain ketika Walid menjenguknya bersama orang tuanya.
Baca Juga: Anak Laki-Laki 10 Tahun Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Ditabrak Rusa, Pria Ini Ditangkap Polisi
Loujain dibebaskan Rabu (10/2/2021), lebih cepat dari masa hukuman yang diberikan pengadilan kepadanya.
Arab Saudi memang mengalami tekanan terkait penahanan Loujain, khususnya dari Presiden AS, Joe Biden.
Biden memang sempat mengungkapkan bakal memeriksa lebih lanjut hubungan kerja sama dengan Arab Saudi, demi menegakkan HAM dan prinsip demokrasi.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV