Sekarang Bayam di Amerika Serikat Bisa Kirim Email Setelah Deteksi Bahan Peledak
Kompas dunia | 4 Februari 2021, 19:09 WIBWASHINGTON DC, KOMPAS.TV - Peneliti Massachusetts Institute of Technology MIT di Amerika Serikat dengan bantuan nanoteknologi membuat bayam menjadi sensor yang mampu mendeteksi bahan peledak, dan mengabari para peneliti dengan mengiri email. Iya, bayam-bayam itu mengirim email.
Seperti dikutip dari Kompas.com yang melansir Euronews hari Selasa (2/2/2021), cara kerjanya begini, saat akar bayam mendeteksi nitroaromatika di air tanah, atau senyawa yang sering ditemukan dalam bahan peledak seperti ranjau darat, maka tabung nano karbon di dalam daun bayam akan memancarkan sinyal.
Baca Juga: Penelitian Menyebut Tertular Covid-19 Mungkin Bisa Menurunkan Tingkat Kesuburan Pria
Nah, sinyal ini kemudian dibaca oleh kamera infra merah yang kemudian akan mengirim email peringatan kepada para ilmuwan.
Eksperimen ini termasuk bidang penelitian rekayasa komponen dan sistem elektronik tumbuhan. Teknologi ini dikenal sebagai plant nanobionics, dan merupakan proses memberi tanaman kemampuan baru.
"Tanaman adalah ahli kimia analitik yang sangat baik," terang Profesor Michael Strano yang memimpin penelitian, dikutip dari Euronews.
Baca Juga: Anjing Ternyata Dapat Mendeteksi Virus Corona, Penelitiannya Dilakukan di Republik Ceko
"Mereka memiliki jaringan akar yang luas di dalam tanah, terus menerus mengambil sampel air tanah, dan punya cara sendiri untuk mengalirkan air ke dedaunan," lanjutnya.
Meski tujuan eksperimen ini untuk mendeteksi bahan peledak, Strano dan ilmuwan lainnya yakin percobaan mereka juga bisa dimanfaatkan untuk membuat peringatan tentang polusi dan kondisi lingkungan lainnya.
Sebab, sejumlah besar data yang diserap tanaman dari lingkungannya membuat mereka ideal untuk memantau perubahan ekologis.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV