Protes Kudeta, Warga Myanmar Pukul Panci dan Wajan
Kompas dunia | 3 Februari 2021, 05:54 WIBYANGON, Myanmar (AP) - Puluhan orang di kota terbesar Myanmar, Yangon, membunyikan klakson mobil dan memukul panci serta wajan, Selasa (2/2/2021). Aksi ini merupakan perlawanan publik pertama untuk memprotes kudeta yang dipimpin militer negara itu sehari sebelumnya.
Aksi yang awalnya direncanakan berlangsung hanya beberapa menit, diperpanjang menjadi lebih dari seperempat jam di beberapa kawasan di Yangon. Warga berteriak dan berseru agar pemimpin yang ditahan, Aung San Suu Kyi, dalam keadaan sehat. Mereka juga menyerukan agar Aung San Suu Kyi dibebaskan.
“Memukul genderang dalam budaya Myanmar seperti kita mengusir setan,” kata salah satu peserta yang menolak menyebutkan namanya, seperti dikutip dari the Associated Press.
Baca Juga: Terjadi Kudeta Militer, Presiden Myanmar Win Myint dan Aung San Suu Kyi Ditahan
Beberapa kelompok prodemokrasi sempat meminta masyarakat membuat keributan pada pukul 20.00. untuk menunjukkan penentangan mereka terhadap kudeta.
Seorang politisi senior dan orang kepercayaan dekat Suu Kyi juga mendesak warga untuk menentang militer melalui pembangkangan sipil.
Win Htein, pemimpin Partai Liga Nasional (NLD) membuat pernyataan dari kantor partai partai tersebut di Naypyidaw.
“Kutukan kudeta berakar di negara kita, dan inilah alasan mengapa negara kita masih tetap miskin. Saya merasa sedih dan kesal untuk sesama warga kita dan untuk masa depan mereka, ”kata mantan tahanan politik itu, Selasa (2/2/2021).
"Semua pemilih yang mendukung kami dalam pemilihan umum 2020 harus mengikuti instruksi Aung San Suu Kyi untuk melakukan pembangkangan sipil," katanya.
Baca Juga: AS Tinjau Langkah yang Akan Diambil Untuk Myanmar dan Rusia
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV