Hanya Terima Sumbangan 2,000 Dosis Vaksin Dari Israel, Palestina Langsung Vaksinasi Tenaga Kesehatan
Kompas dunia | 3 Februari 2021, 07:05 WIBTEPI BARAT, KOMPAS.TV - Otoritas Palestina langsung melaksanakan vaksinasi kepada tenaga kesehatan mereka hari Selasa, (02/02/2021) setelah menerima sumbangan 2,000 dosis vaksin Covid-19 buatan Moderna dari Israel, demikian dilansir Associated Press, Rabu (03/02/2021).
"Hari ini kita memulai vaksinasi untuk melawan virus Corona. Kita menerima 2,000 dosis dan sesuai rencana kita akan memvaksinasi seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di unit perawatan intensif," kata Mai Al-Kaila, menteri kesehatan Palestina, Selasa, (02/02/2021)
Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaila mengatakan, "Kami akan kirim sebagian ke Jalur Gaza. Kami menerima vaksin ini kemarin, dan kami memulai vaksinasi hari ini (02/02/2021) dan besok (03/02/2021). Kami akan kirim sebagian ke jalur Gaza walau semua saat ini jumlahnya hanya 2,000 dosis,"
Baca Juga: Dikritik Karena Tak Berbagi Vaksin, Akhirnya Israel Setuju Berikan Vaksin Pada Palestina
Seperti dilansir Associated Press, menteri Kesehatan Palestina menyatakan vaksin itu akan langsung disuntikkan "kepada tenaga kesehatan secara merata di seluruh Palestina, baik di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem,"
Disamping pemberian Israel, Palestina menerima sumbangan Rusia sejumlah 5,000 dosis vaksin Sputnik V.
"Kami sudah menerima 2,000 dosis vaksin buatan Moderna, sumbangan dari Israel, dan kami akan segera menerima 5,000 dosis lagi vaksin Sputnik V buatan Rusia yang juga sumbangan dari pemerintah Rusia. Dalam konteks ini, saya ingin berterima kasih kepada Hussein al-Sheikh, anggota gerakan Fatah, yang mengamankan dua sumbangan ini," kata Mai al-Kaila.
Baca Juga: Raja Yordania Abdullah II Kecam Israel Yang Tidak Vaksinasi Rakyat Palestina di Wilayah Pendudukan
Mai al-Kaila menambahkan, "Tidak hanya dari Rusia dan Israel, Palestina akan segera menerima sumbangan vaksin buatan AstraZeneca dari masyarakat Palestina di Amerika Serikat yang akan diterima akhir bulan Februari ini, menambah 2 juta dosis vaksin AstraZeneca yang dibeli pemerintah Palestina,"
Palestina saat ini berharap bisa mendapat puluhan ribu dosis vaksin melalui program WHO.
Bahkan bila itupun terealisasi, akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi dan menekan tingkat penularan di seluruh wilayah pendudukan Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca Juga: Qatar Janjikan Bantuan 360 Juta Dollar AS Untuk Rakyat Gaza Palestina
Kebalikannya, Israel saat ini meyakini bisa menyelesaikan vaksinasi tahap pertama seluruh penduduknya pada akhir Maret nanti.
WHO mengutarakan kekhawatiran mereka atas ketidakadilan antara Israel, salah satu yang tersukes dalam vaksinasi tahap pertama, dan Palestina yang saat ini hanya memiliki 7,000 dosis vaksin di tangan.
Kementerian Kesehatan Palestina hari Senin, (01/01/2021) menyatakan Otoritas Palestina berharap bisa menerima 37.440 dosis vaksin Pfizer pada pertengahan Februari, namun itupun belum pasti, karena "akan berdasarkan persetujuan dari kesepakatan suplai dengan pembuat vaksin"
Baca Juga: Palestina dan Amerika Serikat Kembali Saling Berkomunikasi, Menyusul Kebijakan Baru Joe Biden
Disamping itu, tambah al-Kaila, Otoritas Palestina akan menerima 240.000 hingga 405.600 dosis vaksin buatan AstraZeneca pada pertengahan Februari, namun bergantung pada ijin penggunaan darurat yang harus diterbitkan WHO atas vaksin tersebut.
Vaksin buatan Pfizer dan buatan AstraZeneca akan disediakan bagi Palestina berdasarkan COVAX, program WHO yang didesain untuk membantu negara miskin mendapatkan vaksin Covid-19.
Otoritas Palestina menambahkan mereka juga sudah memiliki kesepakatan pembelian darurat vaksin Sputnik V buatan Rusia, dimana penelitian terbaru menunjukkan vaksin tersebut aman dan manjur.
Baca Juga: Palestina Memulai Vaksinasi Massal Pada Kuartal Pertama 2021
Bahkan bila Palestina bisa mendapat jumlah maksimal dari program COVAX, dengan seluruh vaksin yang mereka upayakan, Palestina baru bisa memenuhi 5 persen kebutuhan vaksinasi rakyat mereka di Gaza dan Tepi Barat.
Tenaga kesehatan Palestina setiap hari berhadapan Covid-19 yang beberapa waktu terakhir melonjak tinggi, diperparah dengan musim dingin dan fasilitas kesehatan yang memprihatinkan.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV