AS Minta Militer Myanmar Hormati Hukum dan Suara Rakyat
Kompas dunia | 2 Februari 2021, 22:46 WIBKOMPAS.TV - Penahanan pemimpin Myanmar mengundang kecaman internasional, termasuk Amerika Serikat.
Sebelumnya, pada 1 Februari 2021 pagi, kudeta militer terjadi di Myanmar. Seluruh komunikasi ke ibu kota Myanmar putus.
Aksi militer ini bersamaan dengan digelarnya sidang perdana anggota parlemen yang terpilih dalam pemilu Myanmar pada November 2020 lalu.
Namun, sidang juga dihentikan oleh Junta Militer. Pihak militer menuduh pemilu yang dimenangi Partai Liga Nasional curang.
Militer Myanmar mengkudeta pemerintahan sipil dan mengambil kendali negara selama satu tahun.
Tidak hanya itu, Presiden Myanmar Win Myint, Aung San Suu Kyi, dan politisi senior juga ditahan.
Baca Juga: KRI Rigel Bantu Evakuasi Sriwijaya Air SJ182 PKCLC
Jangan lewatkan streaming Kompas TV live 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live agar kamu semua tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia. Subscribe juga channel YouTube Kompas TV dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung.
Penulis : Christandi-Dimas
Sumber : Kompas TV