Presiden Venezuela Tuai Kritik Usai Klaim Obat "Ajaib" Covid-19, Mana Data Saintifiknya?
Kompas dunia | 28 Januari 2021, 13:44 WIB“Meski demikian, adalah bijaksana untuk menunggu lebih banyak data dari tes Carvativir untuk menganggapnya sebagai kandidat obat anti-Covid-19,” jelasnya.
Baca Juga: Tito Karnavian: Vaksin Covid-19 Bukanlah Obat
Pakar penyakit menular di Brigham and Women’s Hospital di Boston, Francisco Marty juga turut merespon tindakan Presiden Venezuela Nicolas Maduro melalui cuitan di Twitter yang menyebutkan bahwa klaim Maduro tidak dibuktikan kebenarannya oleh data klinis apapun.
Selain itu, profesor kedokteran di University of Minnesota Medical School, David Boulware mencatat kurangnya bukti ilmiah.
“Ini adalah, seperti hal lain, orang-orang mencoba menjual, Anda tahu, kacang ajaib sebagai solusi untuk masalah yang kompleks. Ini akan bagus jika berhasil, tapi saya ingin melihat datanya,” ujar Boulware kepada The Associated Press.
Promosi obat ajaib corona ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Presiden Venezuela. Pada Oktober lalu, ia memberitahu Organisasi Kesehatan Pan Amerika bahwa para ilmuwan di negaranya menemukan molekul yang mampu membatalkan kapasitas replika virus corona baru.
Baca Juga: Kemenkes Jawab Soal Tertundanya Pembayaran RS yang Tangani Covid-19
Tak hanya itu, Maduro juga mempromosikan teh herbal yang diklaim dapat menangkal virus Covid-19.
Tak hanya Nicolas Maduro, pemimpin negara lain seperti mantan presiden AS Donald Trump dan Jair Bolsonaro dari Brazil juga sempat merekomendasikan obat antimalaria meskipun para ahli mengatakan obat tersebut tidak efektif dan justru berbahaya.
Madagaskar juga mempromosikan minuman buah sebagai obat ajaib untuk semua penyakit.
Alexander Lukashenko dari Belarusia malah merekomendasikan vodka, berkunjung ke sauna dan permainan es sebagai cara untuk menangkal Covid-19.
Penulis : Fiqih-Rahmawati
Sumber : Kompas TV