> >

Tentara AS Masuk Laut China Selatan, China: Tak Baik Untuk Perdamaian

Kompas dunia | 26 Januari 2021, 07:16 WIB
Sebuah pesawat F/A-18F Super Hornet lepas landas dari USS Theodore Roosevelt selama operasi penerbangan di Laut Cina Selatan, 23 Januari 2021. (Sumber: US Navy / MC2 Casey Scoular)

BEIJING, KOMPAS.TV - China telah berulang kali mengeluh tentang kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang mendekati pulau-pulau yang didudukinya di Laut China Selatan.

Kali ini, tentara AS kembali masuk ke perairan Laut China Selatan. Sekelompok kapal induk AS yang dipimpin oleh USS Theodore Roosevelt dan didampingi oleh tiga kapal perang, memasuki perairan Laut China Selatan pada hari Sabtu (24/1/2021) untuk mempromosikan hal yang mereka sebut sebagai ‘kebebasan laut’. Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari setelah Joe Biden dilantik menjadi presiden AS.

“Amerika Serikat sering mengirim kapal dan pesawat ke Laut China Selatan untuk ‘melenturkan ototnya’ dan ini tidak baik untuk perdamaian,” kata Kementerian Luar Negeri China pada hari Senin (25/1/2021), seperti dikutip dari arabnews.com.

Baca Juga: Armada Kapal Induk China Bergerak Ke Laut China Selatan

Laut China Selatan yang strategis merupakan tempat lalu lintas perdagangan bernilai triliunan dolar dan telah lama menjadi fokus perselisihan antara Beijing dan Washington. China bahkan dikabarkan marah akan adanya aktivitas militer AS di sana.

"Amerika Serikat sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya," kata juru bicara kementerian luar negeri, Zhao Lijian, kepada wartawan.

“Ini tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan,” tambahnya

China telah berulang kali mengeluh tentang kapal Angkatan Laut AS yang mendekati pulau-pulau yang didudukinya di Laut China Selatan, yang menjadi sengketa dengan beberapa negara seperti Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei, dan Taiwan.

Kapal pengangkut memasuki Laut China Selatan pada saat yang sama, ketika Taiwan melaporkan serangan oleh jet angkatan udara China ke bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udaranya. Serangan ini memicu kekhawatiran dari Washington.

Baca Juga: Menlu Amerika Serikat Dukung Sikap Indonesia di Laut China Selatan

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU