> >

Sekjen PBB Sambut Baik Keputusan AS dan Rusia Upayakan Perpanjangan Traktat Senjata Nuklir

Kompas dunia | 23 Januari 2021, 15:24 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato pada KTT Ambisi Iklim di markas besar PBB di New York, pada 12 Desember 2020. (Sumber: Xinhua/PBB/Mark Garten)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB Antonio Guterres menyambut baik keputusan Amerika Serikat yang mengupayakan perpanjangan lima tahun Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (New Strategic Arms Reduction Treaty/New START) dan reaksi positif Rusia terhadap proposal AS tersebut.

"Sekjen PBB menyambut baik keputusan AS untuk mengupayakan perpanjangan lima tahun perjanjian New START, serta pernyataan kembali Federasi Rusia bahwa mereka juga menginginkan perpanjangan lima tahun," kata Stephane Dujarric, juru bicara Guterres seperti dilansir Xinhua, Sabtu (24/01/2021)

"Perpanjangan lima tahun tidak hanya akan mempertahankan pembatasan yang dapat diverifikasi atas dua negara pemilik persenjataan nuklir terbesar di dunia, tetapi juga akan memberikan waktu untuk menegosiasikan perjanjian kontrol senjata nuklir baru dalam menghadapi lingkungan internasional kita yang semakin kompleks," kata juru bicara PBB itu.

Baca Juga: Rusia Sambut Baik Usulan AS Perpanjang Traktat Nuklir New START

Guterres mendorong AS dan Rusia agar segera menyelesaikan prosedur yang diperlukan untuk perpanjangan New START sebelum masa berlakunya berakhir pada 5 Februari mendatang, serta bergerak secepat mungkin menegosiasikan langkah-langkah kontrol senjata baru, kata Dujarric.

Ditandatangani pada April 2010, New START membatasi jumlah pengerahan hulu ledak nuklir strategis menjadi 1.550 serta rudal dan pengebom menjadi 700 untuk setiap negara.

Perjanjian tersebut mulai berlaku pada 5 Februari 2011, dan berakhir pada 5 Februari 2021 mendatang.

Gedung Putih pada Kamis (21/01/2021) mengatakan bahwa presiden baru AS Joe Biden mengusulkan kepada Rusia perpanjangan perjanjian New START selama lima tahun. Pihak Kremlin pada Jumat menyambut baik usulan Biden tersebut.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU