Wapres AS Kamala Harris Adalah Babak Baru Politik Dalam Negeri Amerika Serikat
Abc australia | 21 Januari 2021, 02:10 WIBKamala yang berusia 56 tahun naik ke kursi wakil presiden hanya empat tahun setelah datang ke Washington DC sebagai seorang Senator dari California. Sebelumnya, disana Kamala menjabat sebagai Jaksa Agung negara bagian dan jaksa wilayah San Francisco.
Tadinya Kamala berharap untuk bekerja di Gedung Putih yang dipimpin Hillary Clinton, namun ternyata saat itu yang menang Trump, yang membuka jalan bagi tumbuhnya bintang-bintang baru Partai Demokrat.
Setelah kampanye dirinya menjadi presiden gagal, Biden justru mendapuknya menjadi pendamping pada Agustus lalu.
Harris salama ini adalah sohib dari almarhum Beau Biden, anak tertua Joe Biden yang meninggal tahun 2015 karena kanker.
Baca Juga: Tak Disambut Legawa oleh Trump, Biden: “Demokrasi Telah Menang!”
Saat pengambilan sumpah Kamala menggunaan dua kitab suci, satu yang dimiliki hakim MA Thurgood Marshall, pejuang hak sipil yang menjadi idola Kamala, dan satu lagi milik Regina Shelton, yang dulu membesarkan Kamala saat masih anak-anak di San Francisco.
Dalam pidato pelantikannya, presiden AS Joe Biden bercermin pada unjuk rasa emansipasi wanita di AS tahun 1913, hanya satu hari sebelum pelantikan presiden Woodrow Wilson, dimana sebagian peserta diredam dengan kekerasan.
Hari ini, kata Biden, “Kita tandai pengambilan sumpah seorang perempuan pertama sebagai wakil presiden. Jangan katakan pada saya bahwa perubahan itu tidak ada,”
Baca Juga: Pelantikan Joe Biden, Ini Gambaran Hubungan Bilateral Indonesia-Amerika di Bawah Pemerintahannya
Pelantikan Kamala juga memberi bobot luar biasa bagi posisi seorang wakil presiden di AS. Kamala akan memperluas definisi tentang siapa yang berhak memegang kekuasaan di dalam politik AS, tutur Martha S. Jones, pengajar sejarah Universitas Johns Hopkins.
Keberhasilan Kamala menjadi orang nomor dua di AS adalah awal mula penempatan perempuan kulit hitam di berbagai posisipenting pejabat publik.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV