> >

Biden Umumkan Rencana Kalahkan Covid-19 dan Dongkrak Ekonomi AS, Simak Rencana Detailnya

Kompas dunia | 15 Januari 2021, 17:12 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden umumkan Rencana Penyelamatan Amerika senilai 1,9 triliun dollar AS yang akan fokus di beberapa front, mengalahkan pandemi Covid-19, membangkitkan kembali ekonomi, dan mengaktifkan kembali pendidikan (Sumber: Associated Press)

WILMINGTON, KOMPAS TV - Presiden terpilih Joe Biden telah mengumumkan rencana penting senilai 1,9 triliun dolar atau setara 26.710 triliun rupiah untuk mengakhiri "krisis penderitaan manusia yang mendalam" dengan mempercepat vaksinasi Covid-19 dan memompa bantuan keuangan kepada mereka yang berjuang menghadapi dampak ekonomi pandemi yang berkepanjangan.

Associated Press hari Jum'at (15/01/2021) melaporkan, rencana besar Biden itu disebut “Rencana Penyelamatan Amerika,” atau America Rescue Plan, dimana usulan RUU anggaran itu berambisi memberikan 100 juta vaksin pada hari ke-100 pemerintahannya, dan mendorong pembukaan kembali sebagian besar sekolah pada musim semi.

Secara paralel, rencana ini akan memberi bantuan untuk menstabilkan ekonomi sementara Amerika berjibaku memenangkan pertarungan melawan pandemi Covid-19

Baca Juga: Amerika Bersatu! Itulah Tema Pelantikan Joe Biden Menjadi Presiden Amerika Serikat 20 Januari Nanti

"Kami tidak hanya memiliki kepentingan ekonomi untuk bertindak sekarang - saya yakin kami memiliki kewajiban moral," kata Biden dalam pidato nasional Kamis (14/01/2021)

Pada saat yang sama, dia mengakui bahwa rencananya "tidak datang dengan murah".

Rencana besar Biden itu juga mencerminkan kebijakan jangka panjang kubu Liberal di Partai Demokrat, seperti meningkatkan upah minimum menjadi 15 dollar per jam, memperluas layanan cuti berbayar untuk pekerja, dan meningkatkan kredit pajak untuk keluarga yang memiliki anak-anak.

Item terakhir akan memudahkan perempuan untuk kembali bekerja, yang pada gilirannya akan membantu pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Donald Trump Dipastikan Tak Hadiri Pelantikan Presiden AS, Joe Biden Sumringah

Dalam pernyataan bersama, Ketua DPR Nancy Pelosi dan pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer memuji Biden karena memasukkan prioritas liberal, dengan mengatakan mereka akan bergerak cepat untuk mengesahkannya setelah Biden menjabat Rabu depan, (20/01/2021).

Kubu Demokrat kini memiliki sedikit keunggulan suara di Kongres dan Senat, walau diperkirakan Partai Republik akan mempermasalahkan peningkatan upah minimum hingga penyediaan anggaran lebih banyak untuk negara bagian, sambil menuntut dimasukkannya prioritas mereka, seperti perlindungan dari kerugian bagi kalangan usaha.

"Ingatlah bahwa bantuan bipartisan 900 miliar dolar menjadi undang-undang baru 18 hari yang lalu," tulis Senator John Cornyn, R-Texas di Twitter. Tetapi Biden mengatakan itu hanya uang muka, dan dia menjanjikan lebih banyak undang-undang besar bulan depan, yang berfokus pada pembangunan kembali ekonomi.

Baca Juga: Ribuan Personil Garda Nasional Dikerahkan ke Washington Untuk Amankan Pelantikan Biden

"Sangat jelas kita mengalami krisis penderitaan kemanusiaan, dan tidak ada waktu untuk disia-siakan," kata Biden seraya mengatakan, "Kita harus bertindak dan kita harus bertindak sekarang."

Tetap saja, dia berusaha mengatur ekspektasi. "Kami lebih siap untuk melakukan ini daripada negara mana pun di dunia," katanya. "Tetapi bahkan dengan semua langkah kecil ini, itu akan membutuhkan waktu."

Rencana yang akan diajukan ke Kongres dan Senat itu akan dibayar dengan uang pinjaman, menambah triliunan hutang yang telah dikeluarkan pemerintah untuk menghadapi pandemi.

Seorang pembantu dekat Biden mengatakan Biden akan berargumentasi bahwa pengeluaran tambahan dan pinjaman diperlukan untuk mencegah ekonomi meluncur ke lubang yang lebih dalam.

Baca Juga: Bos Twitter Dukung Pembekuan Akun Donald Trump, Akui Gagal Promosikan Percakapan Sehat

Saat ini di AS suku bunga rendah, membuat hutang lebih mudah dikelola. Biden telah lama berpendapat bahwa pemulihan ekonomi terkait erat dengan pengendalian virus corona.

Itu sesuai dengan penilaian Kamar Dagang AS, kelompok lobi bisnis paling kuat dan secara tradisional merupakan musuh Demokrat, "Kita harus mengalahkan COVID sebelum kita dapat memulihkan ekonomi kita dan itu membutuhkan upaya meningkatkan vaksinasi kita," kata Kamar Dagang AS dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam yang menyambut rencana Biden tetapi belum menyatakan dukungan.

Baca Juga: Jack Dorsey Soal Tutup Akun Twitter Donald Trump: "Ini adalah Keputusan yang Tepat"

Sejauh ini, lebih dari 385.000 orang meninggal karena COVID-19 di AS dan angka pemerintah pada Kamis melaporkan lonjakan klaim pengangguran mingguan, menjadi 965.000 klaim, sebuah tanda meningkatnya infeksi Covid-19 memaksa kalangan usaha memangkas dan memberhentikan pekerja.

Biden meminta orang Amerika untuk mengesampingkan rasa kelelahan akibat pandemi dan berkomitmen kembali untuk memakai masker bedah, mempraktikkan jarak sosial dan menghindari pertemuan dalam ruangan.

3M (mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker) dianggap masih paling efektif memperlambat penularan COVID-19, dimana AS menderita lebih dari 4.400 kematian hanya pada hari Selasa lalu.

Baca Juga: Kedua Kalinya! Trump Dimakzulkan DPR AS

Tantangan terbesar Biden adalah “memenangkan hati dan pikiran rakyat Amerika untuk mengikuti petunjuknya,” kata Dr. Leana Wen, seorang ahli kesehatan masyarakat.

Laju vaksinasi di AS mendekati 1 juta suntikan sehari, tetapi 1,8 juta sehari adalah yang dibutuhkan untuk mencapai kekebalan "kelompok" atau herd immunity pada musim panas nanti, menurut perkiraan terbaru oleh American Hospital Association.

Rencana besar itu dipenuhi rencana kesehatan, pendidikan, lapangan kerja dan keamanan siber dan membutuhkan persetujuan Kongres dan Senat. Inilah gambaran umum rencana-rencana tersebut, seperti dilansir Associated Press hari Jum'at (15/01/2021)

MENAKLUKKAN COVID-19

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU