> >

Akui Gagal Laksanakan Program, Kim Jong-Un Minta Kongres Partai Pekerja Susun Rencana Baru

Kompas dunia | 6 Januari 2021, 17:29 WIB
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. (Sumber: AFP/SERGEI ILNITSKY)

Presiden AS terpilih Joe Biden, yang akan dilantik 20 Januari nanti, kemungkinan besar akan tetap mempertahankan sanksi atas Korea Utara dan tidak akan bertemu langsung dengan Kim Jong-un hingga Korea Utara mengambil langkah signifikan ke arah denuklirisasi.

Kongres tersebut digelar untuk menentukan "garis baru perjuangan dan kebijakan strategis dan taktis," dengan ribuan delegasi dan pengamat yang hadir, KCNA melaporkan.

Baca Juga: Kim Jong-Un Kirimkan Kartu Tahun Baru untuk Rakyatnya, Ucapannya Mengharukan

Dalam pidatonya, Kim menggambarkan kesulitan yang dihadapi pemerintahnya saat ini sebagai "yang terburuk dari semua" dan "belum pernah terjadi sebelumnya," menurut KCNA.

Kim mendorong tersusunnya rencana lima tahunan yang baru, dan mengkaji status terkini dari industri kunci Korea Utara seperti industri metal, kimia, listrik, dan industri kunci lain. Selain itu Kim mendorong Kongres untuk menetapkan tujuan bagi pembangunan di masa depan, demikian dilaporkan KCNA.

Bukan baru kali ini Kim lugas menyebut kegagalan sistem dan kebijakan. Agustus tahun lalu, Kim mengakui 'kekurangan' pencapaian ekonomi akibat "tantangan yang tidak diperkirakan dan tidak mungkin terelakkan."

Baca Juga: Anggrek Pemberian Soekarno Simbol Persahabatan Indonesia dan Korea Utara

Tahun lalu Kim juga mengatakan Korea Utara kekurangan fasilitas medis modern, serta kondisi penanggulangan bencana di wilayah pesisir digambarkannya sebagai "buruk".

Kalangan ahli ragu kekuasaan Kim melemah, namun makin panjangnya pembatasan sosial akibat pandemi mungkin akan makin menggoyang stabilitas suplai makanan dan nilai tukar serta memperburuk sumber penghidupan di Korea Utara. Beberapa pengamat mengatakan, hal itu mungkin mengurangi kekuasaan Kim.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU