Gereja Ortodoks Yunani Serukan Pendetanya Abaikan Perintah Penutupan Akibat Pandemi
Kompas dunia | 4 Januari 2021, 23:36 WIBATHENA, KOMPAS.TV – Gereja Ortodoks Yunani memberontak atas perintah dari pemerintah Yunani untuk menutup sementara tempat-tempat ibadah selama seminggu untuk memperketat aturan pembatasan demi meredam penyebaran virus sebelum rencana pembukaan kembali sekolah-sekolah dilakukan.
Badan pelaksana gereja konservatif itu mengeluarkan pernyataan pada Senin (4/1) yang mengarahkan para pendeta untuk menerima jemaat selama kebaktian dalam ruangan pada perayaan Epiphany pada Rabu (6/1) mendatang. Dilansir dari Associated Press, Dewan Suci Gereja Ortodoks Yunani menyatakan bahwa pihaknya tidak menerima aturan pembatasan baru yang berlaku ulai 3 – 10 Januari, dan akan mengirim surat protes pada pemerintah.
Baca Juga: Tersangka Penembakan Pendeta Kristen Ortodoks Yunani di Prancis Dibebaskan
Menyusul lonjakan kasus baru penularan Covid-19 dan kematian yang ditimbulkan pada bulan November, saat unit perawatan intensif di rumah sakit beroperasi maksimal, pihak berwenang Yunani memberlakukan lockdown kedua dengan menutup sekolah-sekolah dan menangguhkan banyak kegiatan ekonomi dan sosial. Pembatasan itu sedikit melonggar menjelang Natal, saat gereja-gereja dan toko-toko non-esensial, juga salon rambut dan kuku, diijinkan melanjutkan operasional mereka, meskipun dengan sejumlah pembatasan.
Namun kini, operasional seluruh toko dan gereja kembali ditutup selama sepekan seiring harapan pihak berwenang untuk meredam penyebaran virus agar sekolah-sekolah dapat kembali dibuka pada 11 Januari setelah ditutup selama 2 bulan. Para pendeta tetap diijinkan untuk menggelar kebaktian Epiphany di gereja, namun tanpa kehadiran jemaat.
Baca Juga: Turki Kecam Aksi Keberatan Yunani usai Hagia Sophia Jalani Salat Jumat Perdana
Pernyataan Dewan Suci Gereja Ortodoks Yunani pada Senin lalu menyebut bahwa pemerintah seharusnya berpegang pada kelonggaran pembatasan sebelum Natal, yang diikuti negosiasi dengan pihak gereja, dengan alasan bahwa para ulama gereja telah mengikuti dengan setia seluruh langkah penanganan pandemi selama musim libur Natal dan Tahun Baru.
Para fungsionaris gereja menunjukkan respon beragam terkait pembatasan pandemi ini, mulai dari dukungan hangat hingga perlawanan sengit.
Baca Juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani Ancam Ubah Rumah Mustafa Kemal Ataturk di Thessaloniki
Pemimpin moderat Gereja Yunani, Uskup Agung Ieronymos – yang telah terpapar dan sembuh dari Covid-19 – mendukung aksi vaksinasi pemerintah yang tengah berlangsung. Namun, usai Natal, seorang uskup konservatif sempat membuat kontroversi dengan mencerca vaksin tersebut, menyatakan pada jemaat gereja bahwa ia menerima informasi bahwa salah satu material vaksin diambil dari janin yang diaborsi.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV