Arab Saudi Buka Kembali Perbatasan dan Penerbangan Internasional Dengan Syarat Kesehatan Ketat
Kompas dunia | 4 Januari 2021, 06:05 WIBRIYADH, KOMPAS TV - Arab Saudi kembali membuka perbatasan untuk perjalanan internasional setelah menutupnya selama dua minggu pada Desember lalu, sebagai tindakan pencegahan menyusul deteksi jenis Covid-19 yang bermutasi di sejumlah negara, kata Kementerian Dalam Negeri, Minggu pagi (03/01/2021) seperti dilaporkan Kantor Berita Resmi Arab Saudi SPA.
Lalu lintas keluar masuk Arab Saudi melalui perbatasan udara, darat dan laut akan dilanjutkan pada hari Minggu (03/01/2021) pukul 11 pagi.
Walau begitu, pemerintah Arab Saudi tetap melakukan pembatasan, yaitu mereka yang bukan warga Arab Saudi dan masuk dari Inggris, Afrika Selatan, dan negara-negara dimana varian virus Covid-19 yang bermutasi ditemukan, harus menjalani isolasi selama 14 hari diluar negara tempat penyebaran varian baru virus Covid-19.
Baca Juga: Arab Saudi Kembali Tutup Perbatasan Udara, Darat dan Laut Selama Satu Minggu
Selain itu, mereka diwajibkan menjalani beberapa kali tes Covid-19 menggunakan metode PCR dan membuktikan dirinya negatif Covid-19 sebelum mendapat ijin untuk memasuki Arab Saudi.
Warga Arab Saudi yang pulang ke Arab Saudi untuk alasan mendesak dan alasan kemanusiaan yang datang dari negara-negara tempat penyebaran varian baru virus Covid-19 harus menjalani karantina selama 14 hari di rumah masing-masing dan akan mendapat pengawasan.
Mereka yang masuk kelompok ini juga harus menjalani dua kali tes Covid-19 menggunakan PCR, pemeriksaan pertama harus dilakukan setelah kedatangan tidak lebih dari (48) jam dan yang kedua sebelum mengakhiri karantina pada hari ke-13.
Baca Juga: Saat Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Jalani Vaksinasi Covid-19 Pertamanya
Kasus varian baru, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, telah dilaporkan di negara-negara Eropa termasuk Prancis, Swedia dan Spanyol. Itu juga telah terdeteksi di Afrika Selatan, Yordania, Kanada dan Jepang.
Arab Saudi telah mulai meluncurkan vaksin untuk COVID-19, dimulai dengan yang dianggap berisiko tinggi, dan juga mengalami penurunan yang stabil dalam jumlah kasus baru dan kematian akibat pandemi.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV