Virus Corona Varian Baru Ditemukan di Negara Bagian California
Kompas dunia | 31 Desember 2020, 06:48 WIBCALIFORNIA, KOMPAS.TV – Negara bagian California di Amerika Serikat (AS) mengumumkan kasus virus corona varian baru pertama di negara bagian tersebut, Rabu (30/12/2020). Kasus ini merupakan kasus kedua yang ditemukan di AS, setelah sebelumnya negara bagian Colorado mengumumkan ditemukannya virus corona varian baru disana.
Virus corona varian baru ini pertama kali ditemukan di Inggris dan diduga menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di negara Ratu Elizabeth II tersebut.
Baca Juga: Amerika Serikat Laporkan Penemuan Pertama Virus Corona Varian Baru
Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan infeksi yang ditemukan di California Selatan, dalam percakapan online dengan Dr. Anthony Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
“Menurut saya, orang California tidak akan menganggap ini aneh. Seperti yang diharapkan, "kata Fauci seperti dikutip dari the Associated Press.
Orang pertama di AS yang diketahui terinfeksi varian tersebut diidentifikasi sebagai Pengawal Nasional Colorado yang dikirim untuk membantu di panti jompo. Pasien ini diidentifikasi sebagai seorang pria berusia 20-an tahun dan baru-baru ini tidak melakukan perjalanan. Dia mengalami gejala ringan dan saat ini sedang mengisolasi diri di rumahnya di dekat kota Denver.
Baca Juga: 6 Negara Asia Laporkan Kasus Varian Baru Corona
Pejabat kesehatan mengatakan, ada kemungkinan anggota pengawal nasional lain yang juga mengidap virus corona varian baru. Saat ini pasien tersebut sedang diisolasi di sebuah hotel di Colorado.
Kedua anggota Garda itu dikirim pada 23 Desember untuk bekerja di panti jompo Good Samaritan Society di kota kecil Simla, dekat kota Denver. Panti jompo mengatakan, saat ini sedang bekerja sama dengan negara bagian lain dan akan memulai vaksinasi minggu depan.
Beberapa negara bagian, termasuk California, Massachusetts dan Delaware, juga menganalisis sampel virus yang mencurigakan untuk varian tersebut, kata Dr. Greg Armstrong, yang mengarahkan pengurutan genetik di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Dia mengatakan, CDC bekerja sama dengan laboratorium nasional untuk mendapatkan sampel dari seluruh negeri untuk memperluas pencarian. Hasil pencarian diharapkan akan didapatkan dalam beberapa hari mendatang.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV