Apa Menu Favorit Warga Pompeii? Situs Restoran Cepat Saji Yang Berhasil Digali Menemukan Jawabannya
Kompas dunia | 27 Desember 2020, 02:18 WIBROMA, KOMPAS.TV – Sebuah restoran cepat saji di Pompeii telah digali, dan membantu mengungkap jenis makanan yang menjadi menu favorit warga kota Roma kuno yang gemar melakukan petualangan kuliner dengan mengunjungi restoran cepat saji.
Dilansir dari Associated Press, Kepala Taman Arkeologi Pompeii, Massimo Osanna mengatakan pada Sabtu (26/12), meski telah ditemukan sekitar 80 restoran cepat saji di Pompeii, ini merupakan kali pertama sebuah tempat yang menyajikan makanan panas dan minuman – yang dikenal dengan sebutan thermopolium – benar-benar digali dan terungkap secara lengkap.
Pada 2019, sebagian dari konter restoran cepat saji ini sudah ditemukan. Sejak itu, para arkeolog terus menggali dan menemukan bagian-bagian lain konter makanan, yakni meja panjang berbentuk huruf L yang terdiri dari lubang-lubang lebar yang khas. Lubang-lubang ini menampung bejana berisi makanan panas, tidak seperti wadah sup yang biasa kita temui saat ini.
Baca Juga: Jasad Majikan dan Budak Yang Terkubur Abu Gunung Vesuvius 2.000 Tahun Lalu di Pompeii Ditemukan
Para ahli tanaman dan binatang juga masih menganalisa sisa-sisa peninggalan yang ada di situs penggalian tersebut. Lukisan-lukisan bergambar bidadari menunggang kuda, juga dua bebek mallard yang terbalik dan seekor ayam jantan, kemungkinan merupakan iklan menu sajian restoran cepat saji tersebut.
Valeria Amoretti, seorang staf antropolog, mengatakan, “Analisa awal mengonfirmasi bahwa gambar-gambar yang dilukis mewakili, setidaknya sebagian, makanan dan minuman yang dijual.” Pernyataannya ini dikuatkan oleh temuan sisa tulang bebek dalam salah satu kontainer, bersama dengan sisa-sisa kambing, babi, ikan dan siput.
Baca Juga: Penggalian Menara Tulang Manusia Aztek, Ditemukan Tambahan 119 Tulang
“Di dasar sebuah konter anggur juga ditemukan jejak bubuk kacang fava, yang pada jaman dahulu kerap ditambahkan pada anggur untuk menambah rasa dan mencerahkan warnanya,” terang Amoretti.
“Mereka tengah makan pada hari itu,” ujar Osanna, merujuk pada hari kehancuran Pompeii saat letusan Gunung Vesuvius terjadi di tahun 79 Masehi. Sisa-sisa makanan yang tertinggal mengindikasikan, kata Osanna pada televisi pemerintah Rai, “Apa yang menjadi menu favorit warga Pompeii jaman itu.”
Osanna menambahkan, tempat-tempat makan kaki lima rupanya jarang dikunjungi para elit Romawi kuno.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV