> >

Kendalikan Ledakan Covid-19, Seoul Mulai Batasi Kerumunan

Kompas dunia | 21 Desember 2020, 18:34 WIB
Seorang wanita yang mengenakan masker wajah sebagai pencegahan terhadap virus Covid-19 berjalan di dekat tampilan logo ibu kota Korea Selatan, Seoul di Seoul, Korea Selatan, Senin, 21 Desember 2020. (Sumber: Foto AP/Lee Jin-man)

SEOUL, KOMPAS TV - Seoul dan sekitarnya melarang pertemuan lebih dari lima orang selama liburan Natal dan Tahun Baru. Larangan ini muncul karena jumlah kematian harian tertinggi akibat virus corona pada hari Senin (21/12/2020) demikian laporan Reuters. 

Pemerintah Korea Selatan menolak desakan untuk memberlakukan lockdown  secara nasional namun pemerintah Ibukota Seoul Propinsi Gyeonggi, dan Kota Incheon mengeluarkan larangan yang membatasi kerumunan tersebut, mulai 23 Desember hingga 03 Januari tahun depan. 

Seoul, Incheon, dan propinsi Gyeonggi memiliki setengah populasi seluruh Kore Selatan atau sekitar 51 juta orang. Walikota Seoul Seo Jung-hyup dalam sebuah briefing seperti dikutip Reuters melaporkan, "Kami tidak dapat mengatasi krisis ini tanpa membatasi pertemuan dengan keluarga, teman dan kolega,"

Baca Juga: Virus Corona Terus Menanjak di Korea Selatan, Hari ini Bertambah 615 Kasus Baru

"Kami tidak dapat mengatasi krisis saat ini tanpa mengurangi infeksi kluster, yang menyebar melalui pertemuan pribadi, dengan keluarga, teman dan kolega," kata penjabat walikota Seoul Seo Jung-hyup pada sebuah briefing. “Ini adalah kesempatan terakhir untuk kita menghentikan penyebaran.”

Larangan pertemuan berlaku untuk semua acara di dalam dan luar ruangan kecuali pemakaman dan pernikahan. Saat ini mereka melarang pertemuan lebih dari sembilan orang.

Seo mengatakan dia tahu larangan itu "keras" tetapi menekankan bahwa penyebaran virus saat ini tidak dapat diperlambat tanpa mencegah penularan di antara kerabat dan rekan perusahaan.

Baca Juga: Sempat Ditutup untuk Disterilkan, KBRI Seoul Kembali Dibuka

Dia mengatakan Seoul bisa menghadapi lockdown jika gelombang "ledakan" saat ini tidak dapat diatasi.

Gabungan dua kota dan provinsi tersebut menyumbang sekitar setengah dari 51 juta penduduk Korea Selatan.

Di Seoul, restoran dan tempat serupa menyumbang 41,4% penularan Covid-19 selama empat minggu terakhir, diikuti oleh 16,9% dari kantor, 15,5% dari tempat ibadah dan 12,3% dari fasilitas medis dan panti jompo, menurut data pemerintah daerah.

Polisi menggerebek tempat-tempat yang diduga melanggar aturan jarak sosial pada hari Jumat lalu dan memproses 35 orang. Hingga tengah malam pada hari Minggu Seoul mendapat tambahan 24 kematian, sehingga total menjadi 698 orang meninggal akibat Covid-19 di Korea Selatan, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.

Hanya ada empat tempat tidur unit perawatan intensif yang tersisa di wilayah Seoul kemarin, menurut pemerintah kota Seoul. Pemerintah telah memerintahkan rumah sakit swasta untuk membebaskan lebih dari 300 tempat tidur bagi pasien virus corona, dan telah mengalokasikan 4,5 juta dollar AS untuk mengkompensasi fasilitas tersebut.

Sebelumnya Senin, Korea Selatan telah melaporkan 24 kematian terkait virus lainnya dalam kematian harian tertinggi di negara itu sejak pandemi dimulai. Pemerintah menambahkan total 926 kasus baru, menjadikan total negara itu 50.591 termasuk 698 kematian.

 

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU