> >

Selandia Baru Amankan Jutaan Vaksin Covid-19 Tambahan dari Dua Produsen Berbeda

Kompas dunia | 17 Desember 2020, 09:26 WIB
Botol-botol kecil berisi vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech. Dalam setiap botol terdapat lima dosis vaksin. (Sumber: Associated Press)

Hipkins kembali menegaskan bahwa program imunisasi bukan berarti perbatasan akan segera dibuka.

"Perbatasan kami tetap menjadi garis pertahanan pertama melawan Covid-19 dari kasus impor. Untuk membuat keputusan di sekitar perbatasan, kami harus yakin bahwa penduduk Selandia Baru cukup terlindungi,” tambahnya.

Jutaan dosis vaksin Covid-19 yang dipesan Selandia Baru, sangat cukup dan bahkan berlebih untuk negara yang hanya memiliki 5 juta penduduk ini. Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta mengumumkan, bahwa pemerintah Selandia Baru sedang bersiap untuk membantu negara-negara lain di Pasifik untuk dapat memperoleh vaksin.

Mahuta mengonfirmasi bantuan senilai $ 75 juta (sekitar Rp 755 miliar) untuk dialokasikan dalam pemberian vaksin di Pasifik dan dunia.

"Selandia Baru sedang mengejar portofolio vaksin Covid-19 potensial untuk memastikan kami memiliki fleksibilitas dan pilihan di pasar global yang bergerak cepat. Kami ingin memastikan negara-negara Pasifik juga dapat mengakses opsi yang sesuai, dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk mensukseskan imunisasi massal," ujar Mahuta.

Baca Juga: Nanaia Mahuta, Menlu Selandia Baru yang Punya Tato di Wajahnya

Mahuta menambahkan, vaksin yang dipesan Selandia Baru akan mencukupi kebutuhan Selandia Baru, Tokelau, Niue, Kepulauan Cook, Samoa, Tonga dan Tuvalu, jika negara-negara ini membutuhkannya.

Namun demikian, program vaksinasi massal di Selandia Baru sebenarnya cukup tertinggal dibandingkan negara-negara maju lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan Kanada. Negara-negara ini telah menerima suntikan Pfizer pada minggu lalu. Sedangkan Selandia Baru, dijadwalkan baru akan mengadakan vaksinasi massal pada kuartal kedua 2021.

Pada tahap pertama, rencananya petugas kesehatan akan lebih dulu mendapatkan vaksin ini. Sedangkan vaksinasi untuk masyarakat umum akan dilakukan pada paruh kedua 2021.

Menanggapi lambatnya vaksinasi massal yang akan dilakukan di Selandia Baru, Ardern menyatakan pemerintah ingin memastikan keamanan vaksin ini terlebih dulu.

“Kami bergerak secepat yang kami bisa, tapi kami juga ingin memastikan vaksin itu aman untuk warga Selandia Baru. Semua vaksin ini masih harus melewati persetujuan Medsafe untuk digunakan di Selandia Baru,” ujar Ardern.

“Seperti yang akan Anda ketahui, beberapa negara memberikan otorisasi penggunaan darurat sebelum proses penilaian dan persetujuan klinis biasa. Itu sebagai tanggapan atas keadaan darurat kesehatan masyarakat yang melanda negara mereka. Tidak seperti di Selandia Baru, mereka menghadapi penularan Covid-19 di komunitas secara luas dan jumlah kematian yang meningkat pesat, ”kata Ardern.

Baca Juga: Jacinda Ardern Disumpah Jadi Perdana Menteri Selandia Baru, Tempatkan 8 Perempuan di Kabinet

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU