Azerbaijan dan Armenia Bertukar Tawanan Perang
Kompas dunia | 15 Desember 2020, 13:04 WIBKesepakatan damai yang dimotori Rusia mulai berlaku 10 November yang menghentikan pertempuran dan mewajibkan Armenia menyerahkan kepada Azerbaijan kendali beberapa wilayah diluar perbatasan Nagorno-Karabakh.
Azerbaijan juga mengendalikan wilayah Nagorno-Karabakh yang direbut dalam peperangan kemarin, sepakat bertukar tawanan, tahanan, dan korban tewas akibat pertempuran.
Sesuai kesepakatan, 2,000 tentara Rusia digelar di Nagorno-Karabakh dengan mandate selama lima tahun.
Kesepakatan damai itu dirayakan di Azerbaijan dan dianggap sebagai kemenangan besar, dimana minggu lalu parade militer skala besar digelar di ibukota Baku.
Pada perayaan dan parade militer itu, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hadir mewakili Turki yang selama ini memberi dukungan kuat Azerbaijan secara politik maupun militer, termasuk pada saat konflik dengan Armenia.
Di Armenia, kesepakatan itu menuai kemarahan dan unjuk rasa dimana ribuan orang turun ke jalan menuntut Perdana Menteri mundur akibat kegagalan menangani perang tersebut.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menekankan, kesepakatan itu menyakitkan namun sangat dibutuhkan untuk mencegah Azerbaijan menyapu seluruh wilayah Nagorno-Karabakh. Hari Senin kemarin, Pashinyan mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari untuk menghormati korban peperangan.
Ribuan orang berunjuk rasa di ibukota Armenia, Yerevan, pada hari Senin dan meneriakkan “Nikol, enyahlah!” dan “Armenia tanpa Nikol!”
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV