Penyakit Misterius di India Masih Belum Terungkap
Kompas dunia | 8 Desember 2020, 22:31 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV – Para ahli dan pejabat kesehatan India masih dibingungkan oleh sebuah penyakit misterius yang membuat lebih dari 500 orang dirawat di rumah sakit dan seorang meninggal dunia di Andhra Pradesh, India selatan.
Associated Press melaporkan, Selasa (8/12), penyakit misterius ini pertama kali dideteksi pada Sabtu (5/12) malam di Eluru, sebuah kota tua yang terkenal dengan produk tenunan tangannya. Menurut Geeta Prasadini, direktur kesehatan masyarakat India, para pasien mulai kejang-kejang tanpa sebab.
Sejak itu, penyakit misterius dengan gejala mual dan gelisah hingga kehilangan kesadaran ini dilaporkan terjadi pada 546 pasien yang dibawa ke rumah sakit. Juru bicara pemerintah setempat, Dasari Nagarjuna mengatakan, sebagian besar pasien kini sudah sembuh dan dipulangkan, sementara 148 pasien lainnya masih dirawat.
Baca Juga: Setelah Covid-19, India Diserang Penyakit Misterius
Para ahli kesehatan dari sejumlah institut ilmiah India telah datang ke Eluru untuk mengungkap penyakit misterius ini. Beragam teori pun diuji. Berdasarkan hipotesa terbaru, penyakit misterius ini disebabkan oleh kontaminasi pestisida pada makanan.
“Tapi, belum ada yang tahu pasti,” aku Prasadini.
Yang membingungkan para ahli, tampaknya tidak ada korelasi yang sama antara ratusan orang yang mendadak jatuh sakit ini. Seluruh pasien dinyatakan negatif Covid-19 dan penyakit virus lainnya seperti demam berdarah, chikungunya atau herpes. Mereka juga tidak memiliki hubungan kekerabatan satu sama lain atau tinggal dalam lingkungan yang sama. Mereka terdiri dari kelompok usia yang berbeda, termasuk sekitar 70 anak-anak, dan sebagian kecil orang tua.
Baca Juga: Rumah Sakit di India Terbakar, 5 Pasien Covid-19 Tewas
Semula, kontaminasi pada air dicurigai menjadi penyebabnya. Namun, kantor kesehatan setempat mengonfirmasi bahwa para pasien yang tidak mengonsumsi pasokan air kota pun, juga jatuh sakit. Tes-tes awal pada sampel air juga tidak menemukan adanya bahan kimia berbahaya.
Dokter mengatakan, seorang pasien bernama Sridhar (45) yang dirawat di rumah sakit dengan gejala menyerupai epilepsi, meninggal dunia pada Minggu (6/12) malam. Otopsi yang dilakukan pada jenazahnya tidak mampu mengungkap penyebab kematiannya.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV