> >

Kekuasaan Kim Jong-Un Rupanya Terancam oleh Gerakan Revolusi Bawah Tanah

Kompas dunia | 26 November 2020, 21:46 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menangis saat berpidato di Hari Ulang Tahun Partai Buruh Korea ke-75 di Pyongyang, Sabtu (10/10/2020) malam. (Sumber: The Sun)

“Rezim seperti ini tak hancur perlahan. Ini bisa terjadi secara cepat,” ujar Hong kepada jurnalis investigasi, Suki Kim.

“Semua revolusi terjadi seperti itu, dan ini juga akan sama,” lanjut Hong.

Baca Juga: Ancam dan Peras Wanita dengan Video Seks, Pria Ini Dihukum Penjara 40 Tahun

Namun, dia menegaskan bahwa revolusi di Korea Utara tidak akan mudah. Oleh sebab itu dia menegaskan bakal melakukan cara yang ekstrim untuk menghancurkan rezim Kim Jong-un.

“Ini tak akan seperti negara lain, yang hanya dengan diberikan uang maka mereka bersedia memerdekakan. Setiap reformasi atau gerakan akan menghasilkan ketidaknyamanan bagi mereka,” ujarnya.

“Cara agar mereka mau berubah adalah dengan memaksakannya,” tutur Hong.

Baca Juga: Anggaran Federal 2021 Disetujui Parlemen Malaysia, Muhyiddin Yassin Lanjut sebagai Perdana Menteri

Hong pun memberikan gambarannya terhadap negeri yang bernama Korea Utara.

“Tempat terburuk di muka bumi, dan simbol dari apa yang dicapai dari kecerdikan dan keuletan manusia ketika diatur untuk kejahatan,” ujarnya.

Hong pun mengungkapkan saat ini dia tengah menyiapkan sebuah lembaga bernama Joseon Institute, yang akan mempersiapkan jika rezim Korea Utara runtuh.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU