> >

Kardinal Berusia 90 Tahun yang Diculik Milisi Separatis Akhirnya Dibebaskan

Kompas dunia | 6 November 2020, 22:54 WIB
Kardinal Christian Tumi setelah dibebaskan oleh milisi separatis, Jumat (6/11/2020). (Sumber: Keuskupan Kumbo)

DOUALA, KOMPAS.TV - Seorang Kardinal di Kamerun yang diculik oleh milisi separatis di Kamerun akhirnya dibebaskan.

Kardinal berusia 90 tahun yang bernama Christian Tumi sebelumnya diculik di Barat Laut Kamerun, Kamis (5/11/2020) malam waktu setempat.

Kardinal Tumi yang merukap Uskup dari Douala melakukan perjalanan dari Bemenda ke Kumbo bersama 12 orang lainnya sebelumnya akhirnya diculik gerombolan bersenjata.

Baca Juga: Umat Islam Jerman Adakan Aksi Damai di Depan Kedutaan Besar Austria, Ini Alasannya

Namun, akhirnya dia dibebaskan oleh para milisi, Jumat (6/11/2020) waktu setempat.

“Bersyukur kepada Tuhan, Kardinal Tumi telah dibebaskan oleh pejuang separatis. Dia baik-baik saja dan dalam kondisi sehat,” ujar Uskup George Nkuo dari Keuskupan Kumbo dikutip dari Catholic News Agency.

Namun, pemimpin lokal yang turut diculik bersama Kardinal Tumi, Fohn Sehm Mbinglo I belum dibebaskan oleh milis tersebut.

Baca Juga: Vladimir Putin Mundur sebagai Presiden Rusia Tahun Depan karena Parkinson, Ini Kata Kremlin

“Fon dari Nso saat ini masih ditahan. Mereka disekap di dua tempat yang berbeda, tetapi Kardinal telah dibebaskan. Saat ini kami masih belum tahu di mana Fon disekap,” lanjut Nkuo.

Uskup Samuel Kleda dari Douala mengungkapkan dirinya dihubungi oleh penculik Kardinal Tumi.

Baca Juga: Lama Menghilang, Bagian Tubuh 2 Anak Ini Ditemukan di Dalam Boks Plastik

Saat itu, pihak penculik mengungkapkan telah menyekap dan menanyai Kardinal Tumi, namun tak menyiksanya.

Penculikan Kardinal Tumi merupakan buah dari konflik antara milisi separatis dengan Pemerintah Kamerun di Barat Laut dan Barat Daya negara tersebut.

Kedua wilayah tersebut dikenal sebagai daerah bagi masyarakat yang menggunakan Bahasa Inggris.

Baca Juga: Jika Joe Biden Menang, Akan Menguntungkan Indonesia

Ketegangan meningkat setelah guru dan hakim yang berbahasa Prancis di kirim untuk bekerja di wilayah berbahasa Inggris pada 2016.

Wilayah berbahasa Inggris secara historis di Kamerun dibandingkan wilayah yang menggunakan Bahasa Prancis.

Kardinal Tumi saat ini memang aktif dalam mencari jalan keluar terkait krisis tersebut, setelah pensiun sebagai uskup dari Douala.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU