Sengit! Detik Akhir Pilpres AS Biden vs Trump
Kompas dunia | 5 November 2020, 21:42 WIBAMERIKA SERIKAT, KOMPAS.TV - Di saat penghitungan suara pilpres Amerika Serikat masih berjalan, aksi demonstrasi terjadi di sejumlah kota.
Aksi ini muncul, setelah Donald Trump mengumumkan, akan mengajukan tuntutan hukum, di michigan, dan pennsylvania, serta menghentikan penghitungan suara.
Di Seattle, pengunjuk rasa menyerukan "hitung setiap suara, lindungi setiap orang".
Di Michigan, para pendukung Donald Trump mendesak, agar penghitungan suara dihentikan.
Sementara itu, pertarungan sengit di Pilpres Amerika Serikat, antara Joe Biden, dan Donald Trump, mendekati babak akhir.
Penghitungan suara, tinggal menunggu dari negara bagian Pennsylvania, Carolina Utara, Georgia, dan Alaska.
Hingga pukul 19.00, Joe Biden dari Partai Demokrat, memperoleh 264 suara elektoral. Biden hanya butuh enam suara elektoral lagi, untuk bisa dinyatakan sebagai pemenang pilpres AS.
Biden meraup lebih dari 72 juta suara pemilih, atau 50,4 persen suara.
Sementara Donald Trump dari partai republik, meraih 214 suara elektoral.
Trump memperoleh lebih 68 juta suara pemilih, atau 48 persen suara.
Meskipun unggul dalam perolehan sementara suara elektoral, Joe Biden tak buru-buru deklarasi kemenangan.
Meskipun hasil pemungutan suara belum berakhir, Donald Trump mengklaim sepihak, telah memenangkan Pilpres Amerika Serikat.
Bahkan Donald Trump akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung, dan menuding ada kecurangan bila dirinya kalah dari Biden.
Persaingan Biden dan Trump, mendapat sorotan luas di media sosial.
Salah satunya, akun twitter jurnalis senior ABC Australia, David Lipson.
Kepala Biro Amerika Serikat untuk ABC Australia itu menyebut, seperti politik Indonesia.
Akademisi dari Australian National University, Ross Tapsell, yang memiliki konsentrasi studi terhadap kondisi sosial politik Indonesia, menanggai tweet David Lipson.
Kepastian, siapa Presiden Amerika Serikat yang terpilih, masih akan menunggu selesainya penghitungan suara electoral college.
Penulis : Aleksandra-Nugroho
Sumber : Kompas TV