> >

Trump Tuntut Diberi Akses Pada Penghitungan di Michigan dan Minta Hasil di Wisconsin Dihitung Ulang

Kompas dunia | 5 November 2020, 03:55 WIB
Presiden AS Donald Trump ketika memberikan keterangan pers dari Gedung Putih, Rabu (4/11/2020). (Sumber: Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Tim Kampanye Trump mengatakan pihaknya telah mengajukan gugatan di pengadilan negara bagian Michigan pada Rabu (4/11/2020).

Mereka menuntut akses di salah satu negara bagian yang masih belum selesai melakukan penghitungan suara, untuk mengamankan jalannya menuju Gedung Putih.

Tim Kampanye Trump meminta penghitungan suara di Michigan dihentikan sementara, hingga mereka mendapatkan akses di beberapa lokasi untuk meninjau proses penghitungan suara.

Saat ini Trump berada sedikit di belakang Joe Biden, dalam proses penghitungan suara yang masih berlangsung di Michigan.

Tim Kampanye Trump itu juga mengatakan akan meminta penghitungan ulang di Wisconsin.

Dikutip dari The Associated Press, Biden memenangkan perolehan suara di Wisconsin.

Baca Juga: Biden Menang di Wisconsin, Sementara Unggul dengan 248 Electoral Votes

Manajer Tim Kampanye Trump, Bill Stepien, menuding ada ketidakberesan penghitungan suara di beberapa kabupaten di Wisconsin.

Sementara itu, Tim Kampanye Joe Biden menyambut baik penghitungan suara yang sedang berlangsung. Salah seorang pengacara di Tim Kampanye Biden mengatakan, mereka siap untuk menghadapi gugatan hukum apapun yang akan dilayangkan Tim Kampanye Trump.

Namun Tim Kampanye Trump hingga kini belum mempublikasikan salinan gugatan dan belum jelas area mana yang menurut mereka tidak dapat diakses untuk pengawasan penghitungan suara.

Dilansir dari the Associated Press, pengamat dari kedua belah kubu terlihat melimpah pada tempat pemungutan suara di Michigan.

Baca Juga: Ini Penyebab Pemenang Pemilu AS Belum Bisa Ditentukan

Mark Brewer, mantan ketua Partai Demokrat mengatakan dia mengamati penghitungan suara Detroit, Michigan, sebagai pengacara sukarela. Dia mengatakan berada di sebuah TPS yang dipermasalahkan Tim Kampanye Trump. Dia mengatakan Partai Republik tidak ditolak untuk masuk ke TPS ini.

“Ini adalah operasi penghitungan suara absensi terbaik yang pernah dilakukan Detroit. Mereka menghitung surat suara dengan sangat efisien, meskipun dihadang taktik oleh Partai Republik," ujarnya.

Partai Republik juga membuat langkah hukum tentang surat suara lewat pos di Pennsylvania dan Nevada. Mereka menggugat keputusan negara begian tersebut yang masih menghitung surat suara, bahkan setelah hari pemungutan suara berlalu.

Trump mengatakan dia akan membawa kasus ini ke Mahkamah Agung. "Kami akan pergi ke Mahkamah Agung. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan (setelah hari pemungutan suara)," kata Trump kepada para pendukungnya di Gedung Putih, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Faisal Basri Sebut Indonesia Lebih Diuntungkan jika Donald Trump Terpilih Lagi, Ini Alasannya

Tim Kampanye Biden menyebut pernyataan Trump sudah keterlaluan dan tidak benar.

"Jika presiden menepati ancamannya untuk pergi ke pengadilan dan mencoba mencegah penghitungan suara yang tepat, kami juga memiliki tim hukum yang siap untuk digunakan untuk menolak upaya itu. Dan kami akan menang," kata Manajer Kampanye Biden Jen O'Malley Dillon.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU