Kampanye Hari Terakhir: Trump Tuding Telah Dicurangi, Biden Amankan Jalan Menuju Gedung Putih
Kompas dunia | 3 November 2020, 08:27 WIBPITTSBURGH, KOMPAS.TV - Pada hari terakhir kampanye pemilu Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump menuduh tanpa bukti, bahwa pemilu AS telah dicurangi. Sementara penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden, mencari cara untuk mengamankan jalannya ke Gedung Putih.
Amerika Serikat berdiri di persimpangan jalan. Baru kali ini dalam sejarah modern, warga dihadapkan pada dua kandidat yang begitu bertolak belakang dalam visi dan misi menuju orang nomor satu di negara tersebut, terutama dalam visi melawan pandemi.
Mereka juga mengalami kontraksi ekonomi terdalam sejak “The Great Depression” pada tahun 1930-an. Saat ini mereka juga terpecah belah dalam masalah budaya dan ras.
Kedua kandidat Presiden pada Senin (2/11/2020) juga terlihat bekerja keras dalam kampanye di medan pertempuran paling sengit: Pennsylvania.
Donald Trump mengancam akan melakukan tindakan hukum untuk menghentikan penghitungan suara di Hari Pemilu, jika dia melihat ada potensi kecurangan di Pennsylvania.
Jika penghitungan suara di Penssylvania membutuhkan waktu selama beberapa hari, Trump menuding telah terjadi kecurangan di negara bagian tersebut.
Dia mengatakan, "Kami akan pergi dengan pengacara kami" segera setelah pemungutan suara ditutup di Pennsylvania.
Pada Senin kemarin, dia berbicara dengan tidak menyenangkan tentang keputusan Mahkamah Agung untuk memberikan perpanjangan penghitungan suara di Pennsylvania.
"Mereka membuat situasi yang sangat berbahaya dan mereka membuatnya menjadi sangat, sangat buruk. Mereka melakukan hal yang sangat buruk untuk negara bagian ini," kata Trump seperti dilansir dari the Associated Press.
Dia juga menyinggung Gubernur Pennsylvania dari Partai Demokrat, Tom Wolf. "Tolong jangan curang karena kami semua mengawasi Anda. Kami semua mengawasimu, Gubernur!" ujarnya.
Sementara Biden, melakukan kampanye di Pittsburgh, ibukota negara bagian Pennsylvania. Ia ingin mengamankan jalannya menuju Gedung Putih dengan merebut simpati pemilih berkulit hitam.
Biden berkata kepada sebagian besar audiens yang berkulit hitam, bahwa Trump percaya hanya orang kaya yang diharuskan memilih dalam pemilu.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV