Universitas Kabul di Afghanistan Diserang, 19 Tewas, 22 Terluka
Kompas dunia | 2 November 2020, 23:50 WIBKABUL, KOMPAS.TV – Sejumlah pria bersenjata menyerang Universitas Kabul di Afghanistan, Senin (2/11) pagi saat kampus tengah menggelar pameran buku yang dihadiri duta besar Iran, dan memicu baku-tembak berjam-jam yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai 22 orang. Sebagian besar korban serangan yang terjadi di sekolah terbesar di negara yang dilanda perang ini adalah para mahasiswa, demikian seperti dilansir Associated Press.
Saat serangan terjadi, para mahasiswa dan dosen terlihat berlarian menyelamatkan diri keluar dari kampus sementara ledakan granat dan letusan senapan otomatis terdengar. Pasukan keamanan Afghanistan mengepung kampus dan mengawal dosen dan mahasiswa ke tempat aman.
Ahmad Samim, seorang mahasiswa, mengatakan pada wartawan bahwa ia melihat militan bersenjatakan pistol dan senapan Kalashnikov menembaki kampus tertua di Afghanistan yang memiliki 17 ribu mahasiswa ini. Samim menambahkan, serangan terjadi di kampus bagian timur di fakultas hukum dan jurnalisme.
Kekacauan mereda menjelang sore. Juru bicara Menteri Dalam Negeri Afganistan, Tariq Arian, menyatakan, 3 orang yang terlibat dalam serangan tersebut tewas terbunuh dalam baku tembak.
Baca Juga: Gadis Afghanistan Ini Tembak Mati 2 Pejuang Taliban yang Bunuh Orang Tuanya
Ini merupakan serangan kedua yang terjadi pada institusi pendidikan di Kabul dalam beberapa pekan terakhir. Pada 24 Oktober lalu, kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan brutal terhadap sebuah pusat pendidikan di Dasht-e-Barchi yang menewaskan sedikitnya 24 pelajar dan melukai lebih dari 100 orang.
Sejumlah media Afghanistan menyebut, saat serangan terjadi, sejumlah pejabat tengah menghadiri pameran buku yang digelar pihak kampus. Namun, para pejabat tersebut dilaporkan tidak ada yang terluka.
Sehari sebelumnya, kantor berita Iran ISNA melaporkan, Duta Besar Iran Bahador Aminian dan Atase Kebudayaan Mojtaba Noroozi akan membuka pameran buku yang memamerkan buku-buku dari 40 penerbit Iran tersebut. Namun, saat serangan terjadi, belum dilaporkan adanya korban dari pihak pejabat Iran.
Diplomat Iran kerap menjadi target serangan di Afghanistan, dan ini membuat tensi hubungan kedua negara memanas. Pada 1998, Iran menuding Taliban bertanggung jawab atas tewasnya 9 diplomat Iran yang bekerja di konsulat Iran di Afghanistan utara, dan segera mengirim pasukan ke perbatasan Iran – Afghanistan.
Baca Juga: Afghanistan Lakukan Serangan Udara ke Sebuah Madrasah, 11 Anak Tewas
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV