Setelah Serangan Mematikan, Macron Serukan Persatuan di Prancis
Kompas dunia | 30 Oktober 2020, 05:13 WIBNICE, KOMPAS.TV – Setelah terjadi penyerangan di sebuah gereja di kota Nice, Prancis, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis harus Bersatu.
Ia mengingatkan pada rakyatnya untuk tidak menyerah pada perpecahan.
Penyataan ini ia sampaikan setelah seorang penyerang dengan bersenjatakan pisau, membunuh tiga orang di dalam gereja di Nice, Kamis (29/10/2020).
Dalam sebuah konferensi pers di Nice, Macron mengatakan dia tahu orang-orang akan terkejut dan terguncang. Namun menurutnya, serangan ini seharusnya menyatukan semua orang di Prancis.
Baca Juga: Pemenggalan dan Penusukan di Nice, Prancis Tingkatkan Status Ancaman Keamanan ke Level Tertinggi
"Di Prancis hanya ada satu komunitas, yaitu komunitas nasional. Dan saya ingin memberi tahu semua warga negara kita, tidak peduli agama mereka, apakah mereka percaya atau tidak, bahwa kita harus bersatu di masa-masa ini dan tidak menyerah pada perpecahan,” ujar Macron seperti dilansir dari the Associated Press.
Saat ini, pelaku penyerangan sedang terluka setelah dilumpuhkan oleh polisi Prancis. Ia dirawat di rumah sakit setelah melakukan pembunuhan di Basilika Notre Dame, Nice.
Itu adalah serangan ketiga dalam dua bulan terakhir di Prancis. Pihak berwenang Prancis mengaitkan peristiwa ini dengan ekstremis Muslim.
Baca Juga: Pelaku Penyerangan di Gereja Prancis Berasal dari Tunisia dan Membawa Salinan Al Quran
Salah satu serangan yang terjadi dalam dua bulan terakhir adalah pemenggalan kepala seorang guru.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV