Penyerangan di Gereja Prancis, Emmanuel Macron: Prancis Sedang Diserang
Kompas dunia | 30 Oktober 2020, 03:46 WIB
NICE, KOMPAS.TV – Presiden Prancis Emmanuel Macron langsung bertolak ke kota Nice setelah mendengar laporan terjadinya penyerangan terhadap gereja di Nice, Prancis.
"Sangat jelas, Prancis sedang diserang," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron sambil berdiri di depan gereja di Nice, Kamis (29/10/2020).
Dia menambahkan bahwa seluruh Prancis menawarkan dukungannya kepada umat Katolik agar agama tersebut dapat dijalankan dengan bebas di Prancis. Sehingga setiap agama dapat dipraktikkan dengan damai.
Macron mengatakan, dia segera meningkatkan jumlah tentara untuk melindungi sekolah dan situs keagamaan dari sekitar 3.000 menjadi 7.000 personil.
Baca Juga: Aksi Pemenggalan dan Penusukan Kembali Terjadi di Prancis, Tiga Orang Tewas
Sedangkan jaksa anti-terorisme Prancis memulai penyelidikan atas serangan di gereja kota Nice.
Serangan di kota Nice pada Kamis, mendorong pemerintah Prancis untuk menaikkan status siaga keamanannya ke tingkat maksimum.
Status siaga ini ditingkatkan hanya beberapa jam sebelum diberlakukannya lockdown nasional karena virus corona.
Serangan di kota Nice adalah yang ketiga kalinya di Prancis, dalam dua bulan terakhir. Pihak berwenang mengaitkan peristiwa ini dengan ekstremis muslim.
Baca Juga: Tak Lama Setelah Teror di Nice, Penusukan Terjadi di Konsulat Prancis di Arab Saudi
Penyerangan kemarin terjadi saat situasi di Prancis sedang tegang, menyusul penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad oleh surat kabar satir Charlie Hebdo.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV