Menlu AS Kunjungi Indonesia, Keamanan Laut Cina Selatan Menjadi Sorotan
Kompas dunia | 29 Oktober 2020, 13:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungan ini, berbagai kerjasama antara AS dan Indonesia menjadi pembahasannya dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Salah satu yang menjadi sorotan dalam kunjungan ini adalah keamanan di Laut Cina Selatan.
“Kami menghargai kunjungan Anda saat ini di tengah pandemi. Ini mencerminkan komitmen kuat Anda untuk mengembangkan hubungan bilateral dengan Indonesia,” ujar Menlu Retno Marsudi dalam konferensi pers bersama di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta (29/10/2020).
Sementara itu, Menlu Pompeo menekankan pentingnya kemitraan antara AS dan Indonesia.
“Kemitraan strategis yang telah dibangun Amerika Serikat dan Indonesia tetap lebih penting dari sebelumnya. Kami akan terus memperkuat ikatan kedua negara berdasarkan nilai-nilai demokrasi, ikatan ekonomi, dan komitmen kami untuk Indo-Pasifik yang damai dan sejahtera,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan dari Kantor Juru Bicara Kemlu AS, kerja sama keamanan adalah pilar utama kemitraan strategis AS dan Indonesia.
AS menghormati upaya Indonesia untuk menjaga hak maritimnya dan melawan agresi Tiongkok di Laut Cina Selatan, termasuk di Zona Ekonomi Eksklusif di sekitar Kepulauan Natuna.
“Kami membahas situasi di Laut Cina Selatan. Untuk Indonesia, Laut Cina Selatan harus dipertahankan sebagai tempat yang stabil dan damai. Hukum internasional khususnya UNCLOS 1982 harus dihormati dan diterapkan. Oleh karena itu, klaim apa pun harus didasarkan oleh prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982 yang diakui secara universal,” jelas Menteri Retno.
Selain itu, Menteri Retno turut menyunggung tentang kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke AS pada bulan ini. Di AS, Menhan Prabowo telah bertemu dengan Menhan AS Mark Esper.
Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk meningkatkan kerjasama pertahanan, termasuk dengan memperkuat kemampuan pertahanan dan militer, pengadaan alutsista untuk mencapai Minimum Essential Force (MEF), pelatihan dan latihan, pembagian intelijen, serta keamanan maritim.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV