Ternyata Bukan Cuma Covid-19 yang Sebabkan Pariwisata Iran Mati Suri
Kompas dunia | 15 Oktober 2020, 13:59 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV – Situasi pandemi Covid-19 yang kian parah membuat pariwisata Iran, yang menjadi rumah bagi 22 situs warisan dunia UNESCO, mati suri. Situasi buruk ini sudah dimulai sejak bulan Februari silam, saat kasus penularan Covid-19 kali pertama dilaporkan di negara Islam ini.
Industri kerajinan tangan Iran yang memproduksi karpet, ornamen dekorasi dari kaca, besi dan kayu yang banyak diburu para turis, juga turut terkena imbas. Tercatat, industri yang yang menjadi sandaran hidup bagi banyak warga Iran ini merugi sebesar 300 juta dolar atau sekitar 4,4 trilyun rupiah.
“Hingga pertengahan Agustus, industri pariwisata kami mengalami kerugian setidaknya sekitar 500 juta dolar (atau setara dengan 7,4 trilyun rupiah),” ungkap Ali Asghar Mounesan, Wakil Presiden sekaligus Menteri Warisan Budaya, Kerajinan dan Pariwisata Iran seperti dikutip AP.
Lumpuhnya dunia pariwisata Iran turut memaksa beragam bisnis seperti restoran, hotel, juga sektor transportasi dan pertanian terkena imbas. Jutaan warga yang menggantungkan hidup dari industri pariwisata, kehilangan mata pencaharian mereka.
Baca Juga: Warga Teheran Tumpah Ruah Peringati 40 Tahun Revolusi Iran
Sejak kasus Covid-19 merebak di Iran, banyak maskapai asing yang menutup rute penerbangan mereka dari dan menuju Iran. Hingga kini, hanya tersisa maskapai Emirates dan Qatar yang tetap melayani penerbangan ke Iran.
Sanksi embargo dari Amerika Serikat (AS) terhadap Iran juga membuat negara ini babak belur. Salah satu masalah serius yang timbul akibat embargo ini adalah, tambah Mounesan, “Sulitnya transfer dana yang menyulitkan turis dan investor.”
Baca Juga: Proposal Perpanjangan Embargo Iran Ditolak DK PBB, AS Belum Menyerah
Namun, ternyata bukan cuma Covid-19 yang menjadi sebab mati surinya dunia pariwisata Iran. Penangkapan warga negara asing dan yang memiliki kewarganegaraan ganda oleh otoritas Iran beberapa tahun belakangan, rupanya membuat para calon turis potensial khawatir akan keselamatan mereka.
Tahun 2019 silam, Iran akhirnya melepas dua penulis blog wisata Australia setelah mengurung keduanya selama tiga bulan atas tuduhan menerbangkan sebuah drone di atas sebuah fasilitas militer dekat Teheran.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV