> >

Belum Lama Armenia dan Azerbaijan Gencatan Senjata, Penembakan Kembali Terjadi di Nagorno-Karabakh

Kompas dunia | 11 Oktober 2020, 12:30 WIB
Kondisi sebuah rumah yang rusak karena pertempuran di Nagorno-Karabakh. (Sumber: AP Photo)

NAGORNO-KARABAKH, KOMPAS.TV - Sejumlah penembakan dan penembakan kembali terjadi di Nagorno-Karabakah, tak lama setelah Armenia dan Azerbaijan melakukan gencatan senjata.

Kedua negara sebelumnya sudah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Moskow, Jumat (9/10/2020).

Gencatan senjata sendiri dimulai sejak Sabtu (10/10/2020) waktu setempat.

Baca Juga: Dokter Tegaskan Trump Tak Berisiko Tularkan Covid-19, Kampanye Akan Dilanjutkan

Namun, beberapa jam kemudian penembakan Meriam dan ledakan terjadi di wilayah sengketa tersebut.

Seperti dikutip dari BBC, ledakan terjadi di daerah Stepanakert, yang merupakan bagian wilayah Nagorno-Karabakh, Sabtu pagi.

Kedua pihak pun saling menyalahkan terkait pemboman di beberapa daerah.

Baca Juga: Pakaiannya Dianggap Cabul, Seorang Wanita Dilarang Naik Pesawat

Pertempuran Armenia dan Azerbaijan telah terjadi sejak Minggu (27/9/2020) waktu setempat.

Diperkirakan 300 orang tewas dalam pertempuran tersebut dan ribuan lainnya harus mengungsi dari bentrokan paling para kedua negara.

Nagorno-Karabakh memang merupakan daerah sengketa yang diperebutkan Azerbaijan dan Armenia sejak kedua negara itu lepas dari Uni Sovyet.

Meski berada di wiayah Azerbaijan, Negorno-Karabakh dihuni oleh mayoritas etnis Armenia.

Gencatan senjata tersebut diinisiasi oleh Rusia, yang juga menjadi perantara.

Baca Juga: Polisi Filipina Tangkap WNI yang Rencanakan Serangan Bom Bunuh Diri

Perdamaian sementara ini membuat kedua negara diizinkan melakukan pertukaran tahanan dan juga jenazah dari pertempuran tersebut.

Gencatan senjata itu terjadi setelah perwakilan kedua negara melakukan pembicaraan selama 10 jam di Moskow, Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan kedua negara bakal mulai melakukan pembicaraan yang substansial terkait Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 di Brasil Meningkat, Capai 150.198 Jiwa

Namun, menurut Menteri Luar Negeri Armenia, Zohrab Mnatsakanyan pembicaraan diyakini bakal berlangsung alot.

Pasalnya, Armenia ingin Nagorno-Karabakh untuk diakui secara internasional sebagai negara yang berdiri sendiri.

Sementara itu, pihak Azerbaijan menginginkan agar mendapatkan kontrol lebih banyak pada wilayah yang berada di dalam negerinya tersebut

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU