Pria ini Kembali Menekuni Pelajaran SD Di Usia 63 Tahun
Kompas dunia | 5 Oktober 2020, 16:08 WIBHamburg, Kompas TV - Ternyata permasalahan buta huruf tak hanya menjangkiti penduduk negara-negara miskin dan terbelakang saja, akan tetapi halnya negara maju. Seperti dialami oleh Gerhard Prange, seorang warga negara Jerman.
Melansir dari DW, Gerhard Prange awalnya menyembunyikan fakta bahwa dia tidak bisa membaca atau menulis selama bertahun-tahun.
Hingga semua permasalahan itu semua datang. Ia tak menjawab surat yang datang dari pihak berwenang, tunjangan sosial dari pemerintah hilang, pernikahannya pun putus, bahkan ia mulai minum-minum.
Beruntung, akhirnya ia mencapai titik balik dan berani mengakui bahwa dirinya buta huruf. Sejak itu ia berhenti minum dan memiliki pekerjaan tetap.
Tak hanya itu, Gerhard akhirnya memutuskan untuk mengenyam pendidikan dan kembali bersekolah.
Dengan bantuan seorang guru, ia butuh waktu hampir satu jam untuk menulis kalimat tanpa kesalahan.
Gerhard juga memiliki impian, bahwa suatu saat nanti, ia akan menulis surat kepada putrinya yang sudah dewasa.
Sedikitnya sekitar enam juta orang dewasa di Jerman tidak bisa membaca dan menulis secara benar. Padahal mereka sudah tamat sekolah.
Angka mengejutkan ini diungkap penelitian Universitas Hamburg pada tahun 2011 silam. Sebanyak 57 persen penderita buta aksara fungsional memiliki pekerjaan.
Sebaiknya kita tak boleh lupa, bahwa tidak bisa membaca dan menulis, berarti melewatkan banyak hal penting dalam masyarakat, ujar Margret Heuking-Seeger dari lembaga VHS Lingen/Ems, semacam pioneer kursus baca tulis bagi penderita buta aksara Jerman.
Penulis : Agung-Pribadi
Sumber : Kompas TV