> >

Debat Perdana Capres AS Dipenuhi Dengan Nada Tinggi dan Saling Serang

Kompas dunia | 30 September 2020, 11:44 WIB
Debat capres perdana Amerika Serikat yang berlangsung di Cleveland Selasa (29/9/2020) berlangsung sengit. (Sumber: Associated Press)

CLEVELAND, KOMPAS.TV - Debat pertama antara Presiden Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden, dipenuhi dengan ejekan pahit dan nada-nada tinggi. Trump berulang kali menyela lawannya dengan serangan kemarahan dalam debat yang berlangsung di Cleveland, Amerika Serikat, Selasa (29/9/2020).

Berulang kali, Trump mencoba mengendalikan pembicaraan. Dia memotong Biden ketika sedang berbicara.  Ia juga mencoba untuk menangkis pertanyaan-pertanyaan sulit dari moderator Chris Wallace. Pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab Trump diantaranya adalah tentang dugaan penyimpangan pajak dan tentang pandemi Covid-19.

Biden mencoba untuk melawan Trump. Tapi terkadang dia berbicara dengan melihat langsung ke kamera, sehingga seolah-olah berbicara kepada pemirsa televisi, bukan kepada Trump. "Sulit untuk berbicara dengan badut ini," ujar Biden.

Trump sekali lagi menolak berkomitmen untuk menghormati hasil pemilu. Ia menyebarkan kebohongan tentang pengambilan suara melalui pos. Tanpa bukti, dia menuduh terjadi kecurangan dalam pemungutan suara melalui pos (yang banyak dipilih warga AS selama pandemi). Ia mengatakan ada ketidakwajaran di situs pemungutan suara Pennsylvania.

Terlepas dari upayanya untuk mendominasi diskusi, Trump sering kali bersikap defensif dan mencoba menghindar ketika ditanya apakah dia bersedia untuk mengutuk supremasi kulit putih dan kelompok paramiliter.

“Kamu ingin memanggil mereka apa? Beri aku nama. Beri saya nama, "kata Trump, sebelum Biden menyebut kelompok paling kanan, kekerasan yang dikenal sebagai Proud Boys. Trump kemudian dengan tegas menyatakan tidak mengutuk kelompok itu.

Biden menyerang penanganan pandemi yang dilakukan rezim Trump. Dia mengatakan, yang Trump lakukan hanya "menunggu dan menunggu" untuk bertindak. Padahal virus telah menyebar luas ke seluruh Amerika, dan Trump masih belum memiliki rencana.

Biden mengatakan kepada Trump untuk "keluar dari bunker Anda” untuk membuat rencana demi keselamatan warga Amerika.

Trump menanggapi pernyataan Biden dengan geram. Dia mengatakan, Saya akan memberitahu Anda Joe, Anda tidak akan pernah bisa melakukan pekerjaan seperti yang kami lakukan. Anda tidak memilikinya dalam darah Anda. "

Biden kemudian membalasnya dengan jawaban, "Saya tahu bagaimana melakukan pekerjaan itu." Biden memang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Barack Obama selama delapan tahun.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU