Uni Emirat Arab Membela Diri Seusai Dikrtik karena Normalisasi Hubungan dengan Isarel
Kompas dunia | 29 Agustus 2020, 14:37 WIBABU DHABI, KOMPAS.TV - Uni Emirat Arab (UEA) menjadi sasaran kritik dari berbagai pihak seusai menjalani normalisasi hubungan dengan Israel.
UEA dianggap telah mengkhianati kepercayaan bangsa Palestina yang tengah berada dalam jajahan Israel.
Pihak UEA sendiri sempat menegaskan salah satu syarat yang mereka tetapkan dalam normalisasi hubungan tersebut adalah demi kepentingan bangsa Palestina.
Baca Juga: Enggan Ikuti UEA, Maroko dan Arab Saudi Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel
Meski begitu, tekanan kepada UEA, khususnya dari sejumlah negara Islam atas normalisasi itu masih terus berlangsung.
Terus ditekan, UEA pun membela diri. Mereka menegaskan normalisasi hubungan tersebut dilakukan untuk memelihara stabilitas dan hidup berdampingan bagi semua pihak.
“Terobosan UEA dan Israel meningkatkan suara-suara mengenai kebersamaan, nalar dan juga stabilitas,” bunyi pernyataan di Twitter Keduataan UEA di Amerika Serikat (AS).
“Dan kemudian ada yang tak mengatakan apa-apa dan hanya menyebarkan kebencian dan ketakutan,” lanjutnya.
Pada cuitan lainnya, UEA pun mengatakan secara terang-terangan pihak-pihak dan negara yang terus mengritik keputusan mereka.
Baca Juga: Minta Maaf pada Uni Emirat Arab, Istri Yasser Arafat Dikecam Pemerintah Palestina
“Perdamaian UEA dan Israel telah diterima secara luas oleh AS begitu juga oleh seluruh dunia,” katanya.
“Kemudian ada juga yang selalu mengritik, yaitu Iran, Turki, Qatar, Hamas, Hizbullah dan lain sebagainya. Kicauan mereka selalu mengatakan dunia seperti apa yang mereka inginkan,” tambahnya.
UEA pun menjadi negara jazirah Arab ketiga yang menjalin normalisasi hubungan dengan Israel, setelah Yordania dan Mesir.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV