Menuju Generasi Sehat Tanpa Stunting: Tips Penting ABCDE dari Kemenkes RI
Tumbuh kembang | 13 November 2023, 11:39 WIBKOMPAS.TV – Kasus stunting masih menjadi perhatian utama masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan Survei Gizi Indonesia 2022, sebanyak 21,6 persen balita Indonesia mengalami stunting.
Banyak faktor yang menyebabkan kenaikan angka stunting di Indonesia, seperti status kesehatan ibu, kondisi kelahiran, asupan gizi melalui ASI dan makanan pendamping ASI, ekonomi keluarga, akses ke pelayanan kesehatan, sanitasi, akses air bersih, serta level pendidikan ibu.
Sampai saat ini, pemerintah Indonesia terus berupaya aktif untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting adalah melalui peningkatan asupan gizi pada remaja perempuan dan ibu hamil. Di sisi lain, penting juga memberikan asupan gizi yang cukup pada anak.
Konsumsi protein hewani yang mencukupi bagi ibu hamil dapat mencegah hambatan pertumbuhan pada janin yang dikandungnya, menurunkan angka kesakitan ibu dan perinatal, mencegah hambatan pertumbuhan janin, dan mencegah eklampsia berat.
Sementara, protein hewani penting untuk tumbuh kembang anak karena kaya akan asam amino, mineral, dan vitamin yang lengkap.
Baca Juga: Cegah Stunting Sejak Calon Pengantin Itu Penting
Intervensi lain dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memfokuskan upaya pencegahan stunting dapat dimulai dengan menerapkan tips ABCDE sebagai berikut:
- (A) Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD)
Wanita dengan kondisi kekurangan darah merah atau anemia perlu lebih waspada saat hamil. Pasalnya, anemia pada bumil dapat berakibat serius, salah satunya pendarahan hebat. Bahkan, anemia dapat meningkatkan keguguran hingga risiko kematian saat persalinan.
Untuk mengatasinya, ibu hamil perlu secara aktif mengonsumsi setidaknya 1 tablet tambah dari (TTD) setiap hari. Kesadaran terhadap kondisi jangka panjang menjadi ibu hamil dengan anemia juga perlu ditingkatkan di kalangan remaja putri. Kondisi ini juga bisa berdampak pada bayi, yaitu lahir dengan berat badan rendah (BBLR) dan stunting.
- (B) Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV