Batang Pisang Bisa Diolah Jadi Pupuk Organik Cair, Berikut Cara Membuatnya
Tips, trik, dan tutorial | 5 Februari 2022, 05:55 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Tanaman pisang umum ditemukan di Indonesia dan memiliki segudang kebermanfaatan. Selain buah, bagian tanaman lain seperti jantung, daun, dan batang tanaman ini bisa dimanfaatkan lebih lanjut.
Batang pisang umumnya sekadar diperlakukan sebagai limbah. Atau, dimanfaatkan untuk menunjang proses fermentasi kotoran sapi sebagai pupuk kandang.
Batang pisang atau juga umum disebut gedebog sebenarnya bisa dijadikan pupuk organik cair.
Menurut Hasan Samsunan, penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten Aceh Barat, dalam tulisannya untuk laman Cyber Extension Kementerian Pertanian RI, batang pisang memiliki kandungan nitrogen tinggi.
Baca Juga: Pupuk Organik, Solusi Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi
Kandungan nitrogen tinggi membuat tanaman pisang berguna bagi pembentukan vegetatif tanaman, merangsang fotosintesis untuk penghijauan daun, membentuk persenyawaan organik, serta merangsang perkembangan mikroorganisme dalam tanah.
Cara membuat pupuk organik dari batang pisang
Untuk membuat pupuk organik dari batang pisang, pertama-tama siapkan dulu bahan-bahan dan alatnya.
Berikut bahan-bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat pupuk organik cair dari limbah batang pisang:
- 1kg batang pisang, dianjurkan yang bagian dalamnya berwarna ptuih
- 200g gula pasir atau gula aren
- 3 liter air tanah
Sementara itu, alat-alat yang perlu dipersiapkan antara lain:
- Alat pencacah seperti pisau, parang, atau benda tajam lain
- Tong atau ember yang bisa ditutup
- Karung bekas
Setelah bahan-bahan dan alat-alat disiapkan, Anda bisa mulai membuat pupuk organik menggunakan batang pisang. Berikut langkah-langkahnya.
- Cincang batang pisang
- Masukkan ke dalam karung
- Larutkan gula ke dalam tong atau ember yang sudah diisi air, aduk hingga merata
- Masukkan cincangan batang pisang yang masih terbungkus karung ke larutan air gula
- Tutup tong atau ember dan biarkan selama 10 hari
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV