5 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pendemi untuk Remaja
Tips, trik, dan tutorial | 19 Oktober 2021, 19:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ternyata bukan hanya orang dewasa, remaja juga punya potensi mengalami masalah kesehatan mental di masa pandemi.
Penutupan sekolah, pembatalan berbagai agenda dan hiburan mengakibatkan timbulnya rasa takut, cemas, dan khawatir di kalangan remaja. Perasaan tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan mental pada remaja, Dr. Lisa Damour, seorang psikolog remaja, memberikan beberapa saran.
Baca Juga: Selamatkan Sahabatmu, Berikut Tanda-tanda Seseorang yang Berpikir Bunuh Diri Akibat Kesehatan Mental
Berikut 5 tips menjaga kesehatan mental di masa pandemi untuk remaja dari Dr. Lisa seperti dilansir dari laman resmi Satuan Tugas Penangan Covid-19.
1. Temukan cara baru untuk berkomunikasi
Di zaman yang sudah modern saat ini, berkomunikasi tidak harus dilakukan secara langsung. Kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan keluarga jauh atau teman-teman.
Meski peran media sosial baik, namun Dr. Lisa mengingatkan agar tidak kebablasan dalam penggunaannya. Tetap diperlukan pengaturan waktu atau screen time dalam keseharian.
“Saya tidak akan pernah meremehkan kreativitas remaja. Mereka akan menemukan cara untuk terhubung dengan satu sama lain secara online melalui cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Tetapi memiliki akses tanpa batas ke layar kaca atau media sosial itu bukan hal yang bagus. Itu hal yang tidak sehat dan tidak cerdas, dan bahkan bisa menambah rasa cemasmu,” kata Dr. Lisa seperti dikutip dari covid19.go.id, Selasa (19/10/2021).
2. Fokus pada diri sendiri
Jika sebelum pandemi kamu begitu disibukkan dengan berbagai kegiatan, kini saatnya kamu fokus pada dirimu sendiri. Kamu bisa memanfaatkan waktu ini untuk menambah kemampuan dengan cara banyak membaca atau mengikuti kursus online.
Kamu juga bisa melakukan hal-hal produktif lainnya untuk menjaga kesehatan baik fisik maupun mental. “Kalau sudah bicara tentang perasaan yang menyakitkan, satu-satunya jalan keluar adalah berusaha melaluinya,” ucap Dr. Lisa.
3. Rasakan perasaanmu
Menurut Dr. Lisa, cara terbaik untuk mengatasi kekecewaan adalah dengan membiarkan dirimu merasakannya.
“Kalau soal mengalami perasaan yang menyakitkan, satu-satunya jalan keluar adalah berusaha melaluinya. Lanjutkan hidupmu dan jika merasa sedih, selami perasaanmu. Jika kamu bisa membiarkan dirimu merasa sedih, akan lebih cepat pula kamu merasa lebih baik,” ungkapnya.
Tentu perasaan kecewa tidak dapat dipungkiri manakala kita kehilangan kesempatan untuk mengikuti acara-acara dengan teman, kegiatan untuk menyalurkan hobi, atau pertandingan olahraga, tapi ini bisa diatasi.
Penulis : Hedi Basri Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/covid19.go.id