Keracunan Makanan? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya
Tips, trik, dan tutorial | 2 Oktober 2021, 18:48 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Puluhan warga Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan di acara tausiyah pada Rabu malam (29/9/2021).
Keracunan makanan dapat disebabkan karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, kedaluwarsa, atau beracun.
Pada umumnya, orang yang keracunan makanan mengalami sejumlah gejala, mulai dari mual, muntah, dan diare.
Tingkat gejalanya dapat bervariasi, tergantung pada penyebab keracunan.
Demikian pula dengan waktu yang dibutuhkan sejak mengonsumsi makanan hingga muncul gejala, juga berbeda-beda pada tiap orang.
Dilansir dari Kompas.com, pada umumnya gejala keracunan akan muncul sejak 1 jam hingga 28 hari setelah konsumsi.
Pada setiap orang yang mengalami keracunan makanan, risiko infeksi dan komplikasi yang lebih besar dapat terjadi pada penderita penyakit auto-imun.
Baca Juga: Seratus Warga Takalar Diduga Keracunan Makanan, Satu Anak Meninggal
Dilansir dari Healthline, berikut gejala keracunan makanan pada umumnya:
- Kram perut
- Diare
- Mual
- Muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Demam ringan
- Sakit kepala
Sementara, gejala keracunan makanan yang berpotensi mengancam nyawa adalah sebagai berikut:
- Diare selama lebih dari 3 hari
- Demam tinggi
- Sulit melihat dan berbicara
- Dehidrasi parah
- Urin berdarah
Sebaiknya segera menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan jika mengalami salah satu dari gejala tersebut.
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi keracunan makanan, seperti dilansir dari WebMD, gejala keracunan dapat diredakan dengan beberapa cara, berikut di antaranya:
1. Istirahat
Beristirahat merupakan salah satu cara membantu tubuh meringankan gejala dan sembuh dari keracunan makanan.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com/berbagai sumber