Hati-Hati dengan Sains Sampah, Begini Cara Mengenalinya
Tips, trik, dan tutorial | 31 Maret 2021, 22:30 WIBKOMPAS.TV - Di masa dengan teknologi yang canggih, informasi membanjiri media sosial dan media massa.
Namun, tak semua informasi ini berdasarkan sains atau ilmu pengetahuan yang baik.
Simak cara mengenali sains sampah (junk science).
Jurnalis Amerika, John Bohannon pernah melakukan sebuah eksperimen sosial.
Ia dan kawan reporter dari Jerman melakukan sebuah penelitian tentang manfaat coklat untuk diet.
Bohannon selesai melakukan risetnya dan menemukan bahwa coklat dapat bermanfaat menurunkan berat badan. Ia pun mempublikasikan hasil penelitiannya.
Baca Juga: Berpotensi Meresahkan, Kominfo Minta Jangan Sebar Konten Aksi Terorisme
Dengan cepat, berbagai media massa menyambar hasil penelitian itu.
Mereka menyebut coklat dapat menurunkan berat badan.
Namun, tanpa media ketahui, Bohannon sebenarnya sedang memeriksa sikap skeptis media dan masyarakat. Hasil penelitian itu tak sepenuhnya benar.
Setelah artikel soal coklat itu populer di masyarakat, Bohannon membuat pengakuan bahwa penelitiannya sampah.
Mengutip NPR, Bohannon menjelaskan, dengan sangat rinci kecacatan desain penelitiannya.
Jumlah orang yang diteliti terlalu sedikit (hanya 16 orang).
Penelitiannya juga memperhitungkan terlalu banyak faktor, sehingga kemungkinan beberapa faktor acak tampak memiliki pengaruh signifikan secara statistik.
Singkatnya, Bohannon sengaja menyebarkan sains sampah dan orang-orang menerima begitu saja.
Di balik jutaan informasi di media sosial dan dunia nyata, mungkin ada pula sains sampah seperti buatan Bohannon.
Baca Juga: Pakar UGM Bongkar 6 Hoaks Seputar Covid-19
Berikut beberapa tips dan cara untuk mengenali informasi yang mengandung sains sampah, mengutip unr.edu.
1. Rekomendasi yang memberi iming-iming perbaikan dengan cepat
Tidak ada yang namanya perbaikan cepat. Kalau hal itu bisa terjadi, tidak akan ada orang yang sakit. Kunci kesehatan dan kesejahteraan yang optimal dan telah terbukti adalah dengan menjalani gaya hidup yang sehat. Hal ini tidak bisa dilakukan dalam satu atau dua hari saja.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV